Peluru Terakhir
Di sisa masa kampanye kurang dari dua bulan ini, Hinca mengatakan Demokrat akan menggunakan amunisinya yang terakhir.
Salah satunya, menjual 14 poin prioritas yang digubah menjadi lirik jingle agar lebih mudah diterima masyarakat. Partai juga akan memanfaatkan masa kampanye terbuka di media massa selam 21 hari terakhir untuk mengiklan di radio.
Hinca mengklaim ada beberapa versi jingle yang dibuat, semisal dangdut, keroncong, atau kasidahan. Dia mengatakan, gubahan aransemen jingle itu dibuat langsung oleh SBY dan AHY. Setiap model gubahan akan dipakai menyesuaikan dengan segmen.
"Ini kami sebutnya peluru terakhir," ujarnya.
Empat belas prioritas itu merupakan janji Demokrat jika menang pemilihan legislatif 2019. Program janji merentang dari penciptaan lapangan kerja, subsidi listrik dan pupuk, perlindungan hukum dan kebebasan berbicara, melanjutkan program SBY, pengurangan kemiskinan, dan lainnya. Jingle 14 prioritas itu diluncurkan dan diputar dalam acara pidato AHY Jumat malam pekan lalu.
Tak cuma merilis jingle, acara pidato politik AHY pekan lalu juga kental bernuansa milenial. Mulai dari peragaan merchandise partai hingga modern dance ditampilkan di atas panggung, semuanya dibawakan model yang tampak berusia 20 hingga 30-an tahun.
Barang-barang yang ditampilkan dalam peragaan di antaranya jaket bomber, kaus, seragam futsal, totebag, tumbler minuman, mug, topi, dan sebagainya.
Rachland Nashidik mengakui ada pergeseran model kampanye menjadi lebih milenial di bawah kendali AHY. Dia mengklaim, gaya milenial ini sebenarnya sudah ada sejak lama, tetapi tak begitu tampak karena Demokrat dominan menjual narasi keberhasilan SBY selama 10 tahun menjadi presiden.
Rachland menyebutnya narasi retrospektif, sedangkan kampanye figur AHY disebutnya narasi prospektif.
"Dengan diserahkannya kepemimpinan pemilu kepada AHY, normal aja kemudian kalau lebih prospektif," kata dia.
Rachland tak menyanggah cara ini diharapkan bisa menggaet milenial untuk memilih Partai Demokrat di pileg 2019. Jumlah milenial diperkirakan mencapai 40 persen dari total 192 juta pemilih di pemilu kali ini. Rachland beranggapan, figur AHY lebih bisa menarik anak muda ketimbang partai lain yang pemimpinnya sudah tua.
"Mudah-mudahan Demokrat paling bisa menarik simpati milenial, di pihak sana kan orang-orang tua semua," ujar Rachland.