Bisnis.com, JAKARTA — Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memaparkan 6 kantong suara yang mempengaruhi elektabilitas kedua pasangan capres-cawapres.
Peneliti LSI Adjie Alfaraby menjelaskan 6 kantong suara tersebut, yaitu basis suara Muslim sebesar 85,5%, basis suara Minoritas 14,2%, basis suara Wong Cilik 50,3%, basis suara Perempuan 50%, basis suara Kalangan Terpelajar 11,5%, dan basis suara Milenial 44,9% dari total suara nasional.
"Jadi walaupun elektabilitas kedua pasangan calon dari Agustus [2018] sampai Januari [2019] cenderung stagnan, tapi kantong-kantong suara di dalamnya mengalami perubahan," jelas Adjie di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (7/2/2019).
Berdasarkan hasil survei terbaru LSI, dari 6 kantong suara, pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga hanya berhasil unggul di suara Kalangan Terpelajar. Sisanya menjadi keunggulan dari palon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf.
Jokowi-Ma'ruf masih unggul di kalangan suara Muslim, yaitu 49,5% dari basis suara, sedangkan Prabowo-Sandiaga 35,4%. Begitu pula suara Wong Cilik 58,4% berbanding 24,7% dari basis suara.
Kalangan perempuan atau "emak-emak" pun masih didominasi Jokowi-Ma'ruf yaitu sebesar 57% berbanding 27% dari basis suara. Begitu pula suara anak muda atau "milenial" dengan perbandingan 52,6% untuk Jokowi-Ma'ruf dan 33,8% untuk Prabowo-Sandiaga.
Kekuatan Utama
Selain empat suara yang telah disebutkan di atas, Adjie menyebut dua basis suara lain merupakan kekuatan utama dari masing-masing paslon.
Untuk Prabowo-Sandiaga, keunggulannya di suara kalangan terpelajar yaitu sebesar 44,2% berbanding 37,7% untuk Jokowi-Ma'ruf, mempunyai nilai tambah tersendiri.
"Memang pemilih terpelajar umumnya lebih kritis atas apa yang telah dicapai petahana. Lebih banyak membaca dan lebih mudah mengevaluasi [kinerja pemerintah]," jelasnya.
"Yang perlu ditekankan, mereka lebih sanggup mempengaruhi suara publik," tambahnya.
Terakhir, suara kalangan minoritas merupakan kekuatan utama Jokowi-Ma'ruf. Sebab terbukti sanggup unggul telak dari basis suara, yaitu 86,5% berbanding 4,7% untuk Prabowo-Sandiaga.
"Sejak adanya dukungan dari 212, suara dari kalangan minoritas menguat untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf sebagai antitesa dari dukungan 212 untuk Prabowo-Sandi," tambahnya.