Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Tembok AS-Meksiko, Trump Serang Anggota Kongres Pelosi

Presiden AS Donald Trump meluncurkan serangan terhadap anggota kongres Nancy Pelosi terkait penolakannya terhadap pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko.
Nancy Pelosi./ Reuters
Nancy Pelosi./ Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden AS Donald Trump meluncurkan serangan terhadap anggota kongres Nancy Pelosi terkait penolakannya terhadap pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko.

Trump menegaskan Pelosi buruk bagi AS dan tidak peduli terhadap isu perdagangan manusia.

"Pada dasarnya dia menginginkan perbatasan yang terbuka. Dia tidak peduli soal perdagangan manusia, jika iya dia tidak akan melakukan ini," kata Trump seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (2/2/2019).

Presiden AS dari Partai Republik ini mengancam akan merealisasikan rencananya untuk melangkahi kongres dan mendeklarasikan kondisi darurat nasional untuk memperoleh dana bagi pembangunan dinding.

Sebelumnya, Trump memutuskan untuk mengakhiri masa 35 hari penutupan administrasi pemerintah parsial (partial government shutdown) tanpa memperoleh dana US$5,7 miliar untuk pembiayaan tembok perbatasan Meksiko-AS.

Tak tanggung-tanggung, Trump menilai Pelosi kaku dan mencoba memenangkan pandangan politis dengan menentang pembangunan tembok tersebut.

Menurut Trump, tembok yang membatasi AS dan Meksiko dibutuhkan untuk menekan angka imigrasi ilegal dan perdagangan narkoba.

Pelosi sendiri menentang pembangunan tembok tersebut dengan menuding bahwa tembok AS-Meksiko mahal, tidak efektif dan tidak bermoral.

Pembangunan tembok perbatasan merupakan salah satu janji kampanye Trump pada 2016. Saat itu, Trump mengatakan Meksiko yang harus membayar pembangunannya.

Juru bicara untuk Pelosi Drew Hammill membantah pandangan negatif  Trump terkait dengan komitmen partai demokrat terhadap keamanan di perbatasan.

"Demokrat mendorong solusi keamanan perbatasan yang kuat, pintar dan efektif di konferensi komite bipartisan, sementara presiden masih menolak untuk menarik shutdown kedua dari meja [perundingan]," ungkap Hammill.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper