Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Muhaimin: Pertahankan Politik Kebangsaan Untuk Menjaga Keberagaman

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga Wakil Ketua MPR, Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa politik kebangsaan akan tetap menjadi warna politik Indonesia untuk selamanya.
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar memberikan sambutan pada acara Refleksi Imlek 2570/2019 di Tangerang Selatan. (John Andi Oktaveri/Bisnis).
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar memberikan sambutan pada acara Refleksi Imlek 2570/2019 di Tangerang Selatan. (John Andi Oktaveri/Bisnis).

Bisnis.com, TANGERANG—Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga Wakil Ketua MPR, Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa politik kebangsaan akan tetap menjadi warna politik Indonesia untuk selamanya.

Pernyataan itu disampaikan Muhaimin dalam acara Refleksi Imlek 2570/2019 yang dihadiri komunitas Tionghoa malam ini, Kamis (31/1). Selain dihadiri Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal , Eko Putro Sanjoyo dan Mentri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri, acara tersebut juga dihadiri oleh tokoh lintas agama dan para pengusaha keturunan Tionghoa.

“Kami akan menjadi garda terdepan mengawal dan memastikan keindonesiaan yang memegang teguh Pancasila, keberagaman dan persaudaraan akan terus abadi di bumi Indonesia,” ujar Muhaimin. Dia menambahkan bahwa kalau PKB memenagkan pemilu maka partai tersebut menjamin toleransi dan keberagaman.

Dia juga menegaskan bahwa PKB adalah partai garis keras terdepan yang akan melindungi ideologi Pancasila dan hak ekonomi dan politik warga Tionghoa di Indonesia. 

“Kita harus terus bersama PKB membangun persaudaraan, kemanusiaan abadi yang merupakan berkah buat Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Perayaan Imlek 2570/2019, Ardi Susanto mengatakan bahwa tema perayaan Imlek kali ini adalah “Merawat keberagaman menjaga persatuan”. 

Sependapat dengan Muhaimin dia mengatakan bahwa perayaan Imlek kali ini memastikan bahwa Pancasila, kebhinekaan, persaudaraan akan terus abadi di bumi Indonesia.

“Ini pula yang melandasi mengapa setiap tahun PKB sebagai satu-satya parpol yang tidak pernah absen menyambt perayaan Imlek,” ujar calon Anggota DPR dari daerah pemilihan Banten tersebut. Menurutnya, perayaan Imlek adalah satu wujud penolakan terhadap bentuk diskriminasi. 

Mantan presiden RI, Abdurahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur adalah pencetus sejarah Imlek di Indonesia sebagai upaya mengakhiri diskriminasi yang ada saat itu.

Saat menjadi presiden, Gus Dur mencabut Inpres No 14/1967 karena dinilai bertentangan dengan UUD 1945. Sebelum dicabut, Inpres tersebut selama puluhan tahun mengekang warga Tionghoa sehingga tidak bisa bebas melaksanakan budayanya termasuk merayakan Imlek dan Cap Gomeh secara terbuka. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper