Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

10 PTKIN dan Universitas Newcastle Sinergi Studi Keluarga

Sebanyak 10 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) menjalin sinergi dengan The University of Newcastle Australia di bidang penguatan studi keluarga (family Studies).
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—Sebanyak 10 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) menjalin sinergi dengan The University of Newcastle Australia di bidang penguatan studi keluarga (family Studies).

Sinergi ini ditandai dengan penandatangan MoU antara pimpinan 10 PTKIN dengan perwakilan dari The University of Newcastle Australia. Hadir mewakili Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Suwendi.

Penandatanganan MoU berlangsung di kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, pada Senin (28/1/2019). Adapun kesepuluh PTKIN tersebut adalah UIN Yogyakarta, UIN Sumatera Utara, UIN Palembang, UIN Semarang, UIN Mataram, UIN Aceh, UIN Makasar, UIN Surabaya, dan UIN Malang, serta IAIN Surakarta, Jawa Tengah.

Rektor UIN Yogyakarta, Yudian W. Asmin, dalam pengantarnya menyatakan bahwa pasca terbitnya regulasi tentang Akreditasi Perguruan Tinggi yang baru, pimpinan PTKI dituntut berpikir inovatif untuk menyelenggarakan sejumlah inisiasi kolaborasi di bidang penguatan akademis.

Inisiasi kolaborasi ini perlu dilakukan dengan sejumlah instansi, baik dalam maupun luar negeri, termasuk kolaborasi riset, shortcourse, atau penerbitan jurnal dengan perguruan tinggi Universitas Newcastle Australia.

“Hari ini kita lakukan penandatanganan MoU ini agar PTKI benar-benar semakin berkualitas dan meraih yang terbaik,” ungkapnya, dikutip dari laman Kemenag, Selasa (29/1/2019).
 
Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemenag Suwendi menyatakan, orientasi PTKI ke depan harus pada peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing. Untuk itu, ke depan konsentrasi di bidang kolaborasi riset, penguatan kapasitas SDM, dan publikasi karya-karya ilmiah serta ketergunaan lulusan PTKI terhadap dunia kerja perlu dilakukan.

“Perluasan akses dalam tingkat tertentu tetap dilakukan, tetapi perhatian pimpinan PTKI pada isu penguatan mutu, relevansi dan daya saing itu harus menjadi prioritas utama,” ujarnya.

Diakui oleh Suwendi, kondisi dosen PTKI saat ini perlu afirmasi program yang memadai, mengingat jumlah guru besar PTKIN baru sekitar 4% dari sekitar 12.000 dosen PTKIN. Direktorat PTKI pun mendorong kerjasama dengan Newcastle untuk peningkatan kapasitas dosen, terutama melalui shortcourse riset dan publikasi ilmiah.

Perwakilan University of Newcastle Alan Hayes menjelaskan, program ini akan melahirkan dosen-dosen studi keluarga di UIN dan IAIN yang memiliki penguatan riset dan karya ilmiah yang terpublikasi di jurnal internasional.

“Mereka akan dilatih selama 4 (empat) bulan di Australia dengan mekanisme kolaborasi antara UIN atau IAIN dengan kampus kami. Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Agama dan pimpinan kampus UIN dan IAIN”, ungkap guru besar University of Newcastle itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper