Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Tabloid Indonesia Barokah, Moeldoko: Itu Merusak

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menyebut peredaran tabloid Indonesia Barokah mencederai iklim demokrasi di Indonesia.
Ketua Bawaslu Kota Tangerang Agus Muslim membaca Tabloid Indonesia Barokah yang diamankan dari sebuah masjid di Kantor Bawaslu Kota Tangerang, Tangerang, Banten, Kamis (24/1/2019)./ANTARA-Muhammad Iqbal
Ketua Bawaslu Kota Tangerang Agus Muslim membaca Tabloid Indonesia Barokah yang diamankan dari sebuah masjid di Kantor Bawaslu Kota Tangerang, Tangerang, Banten, Kamis (24/1/2019)./ANTARA-Muhammad Iqbal

Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menyebut peredaran tabloid Indonesia Barokah mencederai iklim demokrasi di Indonesia.

"Ini perlu didalami kita enggak senenglah kehidupan demokrasi yang diwarnai upaya-upaya yang seperti itu karena justru itu merusak ya merusak demokrasi. Jadi kita bangun demokrasi dengan akal sehat dengan cara-cara yang bermartabat," katanya di Sekretariat Negara, Senin (28/1/2019).

Menurutnya, peredaraan majalah atau tabloid yang mengandung konten hoaks atau ujaran kebencian berisiko menimbulkan percikan dan gesekan di masyarakat. Oleh karena itu, dia mengungkapkan aparat hukum harus bertindak tegas untuk menindaknya.

"Jadi serahkan kepada kepolisian karena nanti menjadi saling lempar-lemparan. Aparat  penegak hukum harus melakukan langkah-langkah agar tidak ada kecurigaan yg berujung pada saling [tuduh] nggak sehat  lah," tekannya.

Sebelumnya, laporan dari dari kepolisian dan Bawaslu menyebutkan adanya peredaran tabloid Indonesia Barokah di beberapa pesantren dan mushola. Tabloid itu disebut-sebut memiliki konten yang menguntungkan salah satu pasangan calon.

Dilaporkan kantor berita Antara, Badan Pengawas Pemilu menemukan rekaman CCTV pengantar Tabloid Indonesia Barokah berisi konten yang menyudutkan salah satu pasangan calon presiden di sejumlah masjid di Kota Surabaya, Jatim.

"Sementara ini, kami telah mendapatkan rekaman CCTV dari salah satu masjid bahwa yang mengantar dari petugas kantor pos," kata Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Surabaya Usman di Surabaya, Senin.

Namun demikian, lanjut dia, pihaknya belum berkenan menjelaskan lebih detail terkait temuan rekaman CCTV tersebut karena pihaknya masih berkoordinasi dengan komisioner lainnya di Bawaslu Surabaya.

"Pagi ini masih ada koordinasi semua komisioner Bawaslu, siang ini segera kami jadwalkan datang ke Kantor Pos Kebun Rojo," katanya.

Menurut dia, data sementara penyebaran Tabloid Indonesia Barokah berada di Pabian Cantian (1 Masjid), Tenggilis Mejoyo (2 Masjid), Sawahan (3 Masjid), Tambaksari (3 Masjid), dan Mulyorejo (1 Masjid).

Berikutnya Simokerto (1 Masjid), Bulak (3 Masjid), Rungkut (1 Masjid), Sukolilo (1 Masjid), Wonokromo (3 Masjid), Tegalsari (1 Masjid) dan Krembangan (3 Masjid).

"Kami terus inventarisir keberadaan tabloid dari masjid-masjid," ujarnya.

Terkait temuan sejumlah amplop yang berisi Tabloid Indonesia Barokah, Usman mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) untuk langka selanjutnya.

Sentra Gakkumdu terdiri atas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Kepolisian RI dan Kejaksaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper