Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMF Anggap Prospek Perekonomian Timor Leste Penuh Tantangan

International Monetary Fund (IMF) menyebutkan ketidakpastian politik yang ada di Timor Leste memberikan risiko penurunan pertumbuhan beberapa sektor perekonomian.
Peserta berdiri di dekat logo Bank Dunia dalam rangkaian Pertemuan IMF  World Bank Group 2018, di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018)./Reuters-Johannes P. Christo
Peserta berdiri di dekat logo Bank Dunia dalam rangkaian Pertemuan IMF World Bank Group 2018, di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018)./Reuters-Johannes P. Christo

Bisnis.com, JAKARTA—International Monetary Fund (IMF) menyebutkan ketidakpastian politik yang ada di Timor Leste memberikan risiko penurunan pertumbuhan beberapa sektor perekonomian.

Niklas Westelius, kepala tim dari IMF untuk Timor Leste, mengatakan ketidakpastian politik yang memengaruhi kegiatan ekonomi Timor Leste pada 2017 dan hampir sepanjang 2018, diharapkan tidak dirasakan tahun ini.

The Fund memperkirakan momentum pertumbuhan dapat terjadi pada 2019, terutama yang ditopang dari kinerja nonmigas yang akan pulih sekitar 5%. Selain itu, inflasi yang naik pada tahun lalu, diperkirakan akan kembali sekitar 3% pada akhir 2019.

Tahun ini, pengeluaran fiskal masih terus bergantung pada penarikan dana dari sektor perminyakan, karena sumber pendapatan domestik rendah.

"Dalam jangka menengah, kemajuan yang kurang signifikan untuk mendorong diversifikasi ekonomi dan menciptakan lapangan kerja dari sektor swasta dapat memperburuk realisasi belanja publik," tuturnya, dalam Artikel IV Misi Konsultasi Timor Leste, seperti dikutip dalam situs resmi The Fund, Sabtu (26/1/2019).

Niklas menganggap dengan melihat potensi pendapatan minyak dari  lapangan aktif yang akan berakhir pada 2022, penarikan Petroleum Fund dapat menimbulkan risiko terhadap keberlanjutan fiskal jangka panjang.

Melihat tantangan yang ada, IMF menyarankan Timor Leste menghadirkan strategi fiskal untuk memastikan kesinambungan fiskal jangka panjang dan melindungi aset dari Petroleum Fund. Strateginya diarahkan untuk lebih fokus dalam penguatan kontrol dan efisiensi belanja, serta memobilisasi pendapatan domestik dengan meningkatkan kepatuhan pajak dan menerapkan PPN serta memanfaatkan dana pinjaman yang efektif.

"Kami mendorong pertumbuhan sektor swasta dan peluang kerja untuk angkatan kerja yang tumbuh cepat menjadi sebuah prioritas. Untuk itu, penting meningkatkan akses pendidikan dan perawatan kesehatan," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper