Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Minta Venezuela Lakukan Proses Politik yang Demokratis dan Transparan

Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan keprihatian terhadap perkembangan situasi di Venezuela dan menyerukan kepada "semua pihak untuk menahan diri dan tidak mengambil tindakan yang dapat memperburuk situasi."
Nicolas Maduro/Istimewa
Nicolas Maduro/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Sabtu (26/1/2019) menyatakan keprihatian terhadap perkembangan situasi di Venezuela dan menyerukan kepada "semua pihak untuk menahan diri dan tidak mengambil tindakan yang dapat memperburuk situasi."

Melalui pernyataan resmi yang diterima Bisnis, dengan tetap menghormati kedaulatan dan tanpa maksud mencampuri urusan dalam negeri Venezuela, Indonesia menilai suara rakyat Venezuela penting untuk didengarkan.

"Dengan tetap menghormati kedaulatan dan tanpa maksud mencampuri urusan dalam negeri Venezuela, penting agar suara rakyat Venezuela didengarkan," kata juru bicara Kemlu RI Arrmanatha Nasir.

Indonesia, sambung keterangan tersebut, menyatakan "proses politik yang demokratis, transparan, dan kredibel" perlu segera dilakukan di negara beribu kota Caracas itu.

Pernyataan posisi Indonesia tidak secara tegas menyebutkan dukungan ke salah satu sosok di antara Nicolas Maduro dan Juan Guaido. Namun keterangan di atas memberi sinyal kuat bahwa Indonesia akan tetap menghormati urusan dalam negeri Venezuela dan mendukung dilaksanakannya proses demokrasi yang lancar.

Juru bicara Kemlu RI mengatakan saat ini terdapat sekitar 48 warga negara Indonesia yang berada di Venezuela. 38 di antaranya berada di ibu kota Caracas, tempat ribuan penduduk Venezuela melakukan aksi dalam beberapa hari terakhir.

Arrmanatha menyatakan para WNI yang berada di Venezuela dalam keadaan aman dan telah menerima imbauan dari perwakilan Indonesia di sana untuk menghadir lokasi demonstrasi.

"KBRI sudah mengimbau agar WNI menghindari tempat tempat terjadinya demonstrasi dan agar WNI tidak ikut dalam kegiatan politik dalam negeri Venezuela," ungkapnya.

Situasi politik di Venezuela memanas dalam beberapa hari terakhir setelah pemimpin oposisi yang menguasai Majelis Umum Venezuela, Juan Guaido mendeklarasikan diri sebagai Presiden Interim. Deklarasinya langsung mendapat dukungan dari Amerika Serikat yang menyatakan bahwa posisi Presiden Nicolas Maduro tidak sah.

Pengakuan AS itu berbuntut pada pemutusan hubungan diplomatik yang diserukan oleh Maduro dan ditutupnya kantor perwakilan Venezuela di Washington.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper