Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fahri Hamzah: Debat Capres 2019 Kok Mirip Cerdas Cermat SMP-SMA!

Berbagai kalangan memberikan penilaian dan catatan kritis terhadap Debat 1 Pemilihan Presiden tahun 2019 yang berlangsung tadi malam, Kamis (17/01/2019).
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (ketiga kiri) dan Ma'ruf Amin (kiri) bersalaman dengan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) dan Sandiaga Uno (kanan) usai Debat Pertama Capres & Cawapres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (ketiga kiri) dan Ma'ruf Amin (kiri) bersalaman dengan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) dan Sandiaga Uno (kanan) usai Debat Pertama Capres & Cawapres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Berbagai kalangan memberikan penilaian dan catatan kritis terhadap Debat 1 Pemilihan Presiden tahun 2019 yang berlangsung tadi malam, Kamis (17/01/2019).

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, salah satu di antara tokoh yang melontarkan kritikannya.

Dalam postingannya di media sosial, Facebook, Instagram dan Twitter, Fahri mengaku kecewa.

"KPU tidak saja memberikan kisi-kisi tapi membolehkan adanya contekan sehingga wajah kandidat sering melihat ke bawah dan tidak menyimak. Akhirnya jawaban gak nyambung. Ayo KPU ubah ini, masih ada 4 kali," katanya, beberapa saat setelah debat berlangsung.

Menurut Fahri Hamzah, rakyat harus membuat protes keras kepada KPU telah melakukan drama seperti itu, maka calon presiden bisa bersembunyi di balik pertanyaan dan jawaban serta kisi-kisi yang telah dihafal. "KPU menipu kita!".

Fahri Hamzah menuturkan apa tidak malu melihat debat yang mirip cerdas cermat anak SMP dan SMA? Coba lihat deh ... kandidat tidak menyimak pertanyaan dan sangkalan karena sibuk membaca kerpekan.

"Lalu waktu menjawab tidak nyambung. Tapi karena jawaban capres kita anggap ok-ok aja".

Politisi PKS ini berpendapat calon presiden tidak perlu dibantu atau dilindungi dalam debat.

"Biarkan mereka ditelanjangi oleh kata-kata mereka sendiri. Mereka jangan lagi membaca tulisan orang. Biar keluar apa yang sebenarnya ada dalam kepala, dalam hati dan dalam impian mereka. Jangan dibela!".

Fahri Hamzah meminta KPU untuk melakukan evaluasi terhadap format debat yang berlangsung semalam.

"Tolong stop sandiwara ini. Rakyat jangan dibodohi. Kosa kata yg keluar dari moderator ini kayak anak-anak..”Mohon capres mengucapkan pujian kepada calon lain ya dan menyampaikan pesan damai...” Maksudnya apa sih? Memang rakyat rusuh apa? Di bawah santai aja kok".

Fahri Hamzah  juga mengusulkan kepada KPU untuk melakukan pembenahan untuk penyelenggaraan 4 debat berikutnya.

"Permohonan saya, kalau takut ramai gak usah bawa timses. Di studio TV aja. Gak usah kasi waktu 2-3 menit. Biar mereka olah narasi sendiri. Stop bawa catatan baik kertas maupun tablet. Kasih waktu saling potong antar kandidat," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yusran Yunus
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper