Bisnis.com, BANDARLAMPUNG - Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung mengalami sebanyak 13 kali kegempaan letusan sepanjang 6 jam pengamatan dari Senin (7/1) petang hingga tengah malam menjelang Selasa dini hari.
Menurut laporan aktivitas gunung api disampaikan Windi Cahya Untung, Staf Kementerian ESDM, Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau, dalam rilis diterima di Bandarlampung, Selasa pagi, untuk periode pengamatan 7 Januari 2019, pukul 18.00 sampai dengan 24.00 WIB, Gunung Anak Krakatau (GAK) mengalami Kegempaan Letusan sebanyak 13 kali, amplitudo 16-30 mm, durasi 52-121 detik.
GAK juga mengalami Kegempaan Embusan sebanyak 15 kali, amplitudo 4-9 mm, durasi 18-49 detik.
Sepanjang pengamatan itu, kondisi cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 26-29 derajat Celsius, kelembapan udara 64%-79%, dan tekanan udara 0-0 mmHg. Secara visual gunung kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Visual malam dari CCTV teramati sinar api.
Berdasarkan data diambil dari Stasiun Sertung di Selat Sunda dekat dengan GAK itu, disimpulan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level III (Siaga), sehingga direkomendasikan masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 5 km dari kawah.
Sebelumnya, PVMBG dalam laporan aktivitas GAK periode pengamatan 7 Januari 2019, pukul 12.00 sampai dengan 18.00 WIB, disampaikan Deny Mardiono AMd, Staf Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau, menunjukkan aktivitas Kegempaan Letusan 15 kali, amplitudo 16-24 mm, durasi 45-75 detik.
Kemudian, aktivitas Kegempaan Embusan 4 kali, amplitudo 11-18 mm, durasi 40-66 detik.
Kondisi cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 30-32 derajat Celsius, kelembapan udara 59-70 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg.
Visual gunung jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 100-1.200 meter di atas puncak kawah. Tidak terdengar suara dentuman. Ombak laut tenang.
PVMBG juga menyampaikan GAK mengalami sebanyak 46 kali kegempaan letusan sepanjang 12 jam pengamatan dari Minggu (6/1) dini hari hingga tengah malam menjelang Senin (7/1) dini hari.
Menurut laporan aktivitas gunung api untuk periode pengamatan 6 Januari 2019, pukul 00.00 sampai dengan 24.00 WIB, Gunung Anak Krakatau (GAK) mengalami Kegempaan Letusan sebanyak 46 kali, amplitudo 15-30 mm, durasi 35-105 detik.
GAK juga mengalami Kegempaan Embusan sebanyak 37 kali, amplitudo 5-19 mm, durasi 30-120 detik, dan Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 1-12 mm (dominan 5 mm).
Kondisi cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur laut dan timur. Suhu udara 25-32 derajat Celsius dan kelembapan udara 66%-83%.
Visual gunung jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 800-1.000 meter di atas puncak kawah. Tidak terdengar suara dentuman.
Berdasarkan data yang diambil dari Stasiun Sertung di Selat Sunda, Lampung Selatan itu, disimpulkan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level III (Siaga), dan direkomendasikan masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 5 km dari kawah.