Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korban Meninggal Akibat Tsunami di Pandeglang Mencapai 479 Orang

Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan jumlah korban meninggal akibat tsunami di daerah ini mencapai 479 orang berdasarkan laporan dinas kesehatan setempat.
Suasana pascatsunami di Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018)./ANTARA-Dian Triyuli Handoko
Suasana pascatsunami di Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018)./ANTARA-Dian Triyuli Handoko

Bisnis.com, PANDEGLANG - Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan jumlah korban meninggal akibat tsunami di daerah ini mencapai 479 orang berdasarkan laporan dinas kesehatan setempat.

"Kita berbeda data orang yang meninggal dunia yang dikeluarkan Basarnas dan dinas kesehatan setempat," kata Irna saat memimpin Rapat Koordinasi Tanggap Darurat di Posko Terpadu Penanggulangan Bencana Tsunami di Labuan, Pandeglang, Jumat.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Pandeglang yang dihimpun melalui Puskesmas tercatat 479 orang meninggal dunia dan di antaranya sebanyak 105 orang adalah warga Pandeglang dan 367 orang non warga Pandeglang.

Sebab, banyak warga yang meninggal tidak tercatat pada Basarnas, seperti karyawan PT PLN dan Kemenpora yang mengadakan acara gathering di Pantai Tanjung Lesung.

Mereka korban meninggal dunia dan langsung dibawa oleh keluarganya ke Jakarta.

Karena itu, data korban meninggal dunia tentu berbeda yang dikeluarkan Basarnas yang tercatat 289 orang dan di antaranya 105 orang warga Pandeglang dan lebihnya wisatawan.

Sedangkan, jumlah korban luka-luka sebanyak 657 orang dan tiga hilang.

"Sebagian besar korban meninggal dunia itu wisatawan yang tengah merayakan hiburan di Pantai Tanjung Lesung," katanya menjelaskan.

Menurut dia, lima jenazah yang belum teridentifikasi dan berada di RSUD Berkah Pandeglang terpaksa dilakukan pemakaman massal.

Sebab, kondisi tubuh mereka sudah membusuk dan sulit dikenali.

Jenazah tanpa identitas itu dimakamkan di pemakaman Nini Aki di Kecamatan Karang Tanjung, Pandeglang.

"Kami yakin jenazah itu dipastikan akan bertambah, karena masih ada yang hilang dan belum ditemukan," ujarnya menjelaskan.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fajar Sidik
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper