Bisnis.com, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan evakuasi bencana longsor yang terjadi di Kampung Cigarehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, akan terus berjalan.
Data terakhir menyebutkan korban hilang sebanyak 20 orang dan korban yang telah teridentifikasi sebanyak delapan orang.
"Kami akan terus melakukan upaya, tidak akan berhenti sampai yang hilang terus ditemukan," katanya Kamis (3/1/2018).
Longsor yang terjadi pada Senin petang, 31 Desember 2018, pukul 17.30 WIB ini, disebabkan hujan deras yang mengguyur desa. Akibatnya, terjadi aliran permukaan di areal hutan dan persawahan dari perbukitan di lokasi kejadian.
Aliran air yang ekstrem kemudian menyebabkan material perbukitan meluncur menuruni lereng dan menimbun 30 unit rumah dan 32 kepala keluarga (103 jiwa) terdampak.
"Hari ini kita lihat rumah-rumah itu tidak di lereng, secara kearifan lokal posisinya sudah menyesuaikan," tukas Emil sapaan akrab Ridwan Kamil.
"Yang terjadi adalah ada aliran air yang ekstrem, sehingga tanahnya menjadi labil dan terjadi longsoran yang menggelinding menghabiskan satu kampung yang secara posisi sudah berada di tanah datar," papar Ridwan Kamil.
BPBD Provinsi Jawa Barat mencatat sepanjang 2018 terjadi 1.560-an bencana di Jawa Barat. 550-an diantaranya merupakan bencana longsor.
"Memang bencana longsor ini di Jawa Barat termasuk bencana yang paling banyak. Pada 2018 jumlah bencana yang tercatat di BPBD Jawa Barat ada 1.560-an dan 550-an di antaranya adalah longsor," ungkap Emil, sapaan Ridwan Kamil.
Bagi Emil, 2018 menjadi refleksi agar hidup lebih bijaksana dan arif dengan alam.
"Tahun 2018 memang saya renungkan tahun yang bencananya paling banyak luar biasa. Jadi, refleksi kita juga agar hidup lebih bijaksana dan lebih arif," tandasnya.