Bisnis.com, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memaparkan data bahwa wilayah Sukabumi merupakan daerah dengan potensi longsor menengah dan tinggi. Tak ayal, tanah longsor menjadi bencana yang paling sering melanda kawasan tersebut dalam 10 tahun terakhir.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho memaparkan hal tersebut, Rabu (2/1/2019).
"Sukabumi itu kejadian bencana dari tahun 2009 sampai 2018 bencana yang paling banyak adalah tanah longsor. Ada 132 kejadian longsor nomor dua puting beliung nomor tiga banjir. Jadi selama 10 tahun terakhir adalah bencana longsor yang paling banyak di Kabupaten Sukabumi," ungkap Sutopo.
Menurut catatan Data dan Informasi Bencana Indonesia, tanah longsor menjadi bencana tertinggi di Sukabumi dengan jumlah 132 peristiwa, disusul angin puting beliung sebanyak 89 peristiwa, banjir 41 peristiwa, gempa bumi dan kekeringan masing-masing 5 peristiwa, gelombang pasang 2 peristiwa, terakhir kebakaran hutan 1 peristiwa.
Sebab itulah Sutopo mengimbau agar masyarakat yang menempati daerah berpotensi longsor agar tanggap terhadap bencana, selain itu juga waspada bila hujan deras mengguyur daerah tersebut dalam waktu yang cukup lama.
"Kalau kita lihat ini dari peta perkiraan wilayah terjadinya longsor di Jawa Barat dan Sukabumi, kalo kita melihat yang warna merah ini adalah daerah yang bahaya tinggi sedangkan yang warna kuning itu bahaya sedang, hijau bahaya rendah. Kalo kita lihat ini kabupaten Sukabumi ya, sebagian besar secara alamiah daerah rawan menengah hingga tinggi," jelasnya sembari menunjukkan peta perkiraan bahaya longsor yang bisa diakses masyarakat melalui laman resmi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Kondisi lokasi longsor di Kec Cisolok Kab Sukabumi. Daerah yang terlanda longsor cukup luas, tanah tebal, tanah berlumpur, longsor susulan sering terjadi, akses cukup sulit dijangkau dan cuaca sering hujan menyebabkan evakuasi korban cukup sulit dilakukan. #LongsorSukabumi pic.twitter.com/R4v7FLe79H
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) January 2, 2019
Dalam peta tersebut, tergambar bahwa Kabupaten Sukabumi memiliki 33 kecamatan yang merupakan daerah bahaya menengah hingga bahaya tinggi tanah longsor, dan 8 kecamatan yang merupakan daerah yang berpotensi terjadinya longsor dan memicu banjir bandang.
Sebab itulah Sutopo mengimbau agar masyarakat tanggap untuk mengantisipasi bencana potensial di daerahnya masing-masing.
"Yang jadi masalah adalah masyarakat banyak yang belum paham, menurut pengakuannya belum mendapat sosialisasi, belum mendapat pendidikan kebencanaan, belum mengetahui antisipasi apa yang dilakukan menghadapi longsor," ungkapnya.