Bisnis.com, JAKARTA - Erupsi anak gunung Karakatau pada 22 Desember 2018 lalu, ternyata bukan yang terbesar sepanjang sejarah meletusnya gunung yang berada di Selat Sunda itu.
Kapusdatin BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan Erupsi Gunung Anak Krakatau yang terbesar terjadi pada Oktober-November 2018 terjadi erupsi lebih besar. Karena erupsi tersebut ditetapkan Status Waspada (level 2).
Dia menjelaskan letusan dan kegempaan Gunung Anak Krakatau selama 3 bulan terakhir, hampir setiap hari Gunung Anak Krakatau meletus.
Status tetap Waspada. Radius berbahaya 2 km dari puncak kawah. Gunung Anak Krakatau masih dalam tahap pertumbuhan. Tubuhnya tambah tinggi 4-6 meter per tahun.
Sementara itu, BNPB mencatat jumlah korban dan kerusakan akibat tsunami di Selat Sunda per 23/12/2018 pukul 16.00 WIB tercatat 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka & 28 orang hilang. Kerusakan fisik: 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, 350 kapal-perahu rusak.