Juli, Pertemuan Empat Mata Trump dan Putin
Kurang dari seminggu usai tim Wild Boars diselamatkan, dua sosok berpengaruh dalam politik dunia, Donald Trump dan Vladimir Putin, mengadakan pertemuan empat mata di Helsinki, Finlandia, 16 Juli 2018. Ini adalah pertemuan resmi pertama antara kedua kepala negara. Sebelumnya, Trump dan Putin sempat mengadakan pembicaraan informal di sela-sela KTT G20 Hamburg dan KTT APEC Vietnam pada 2017.
Usai pertemuan tersebut, Trump menyampaikan pernyataan yang kemudian membuatnya dihujani kritik di dalam negeri. Dalam konferensi pers, Trump menyangkal keterlibatan Rusia dalam Pemilihan Presiden AS 2016. Pernyataan tersebut kemudian diamini Putin yang menegaskan bahwa Rusia tidak mencampuri pemilihan yang memenangkan Trump sebagai presiden.
Isu Perang Suriah juga menjadi fokus pembicaraan Trump dan Putin. Mereka sama-sama mengungkapkan bahwa AS dan Rusia sedang mengatur kerja sama dengan Israel untuk mendukung genjatan senjata di Suriah, namun alpa mengelaborasi langkah apa yang diambil.
Gerhana Bulan Blood Moon
Foto kombo fase Gerhana Bulan Total atau \"Blood Moon\" terlihat dari kawasan Pasar Baru, Jakarta, Sabtu (28/7) dini hari. Gerhana Bulan tersebut merupakan yang terlama pada abad ini dengan durasi sepanjang 103 menit dan seluruh proses gerhana sekitar 6,5 jam./ANTARA FOTO-Aprillio Akbar
Selain peristiwa politik dunia yang mempertemukan Trump dan Putin, peristiwa alam pun menyita perhatian di bulan Juli 2018.
Peristiwa gerhana bulan blood moon yang berlangsung pada 27 Juli 2018 atau 28 Juli 2018 WIB turut menjadi salah satu topik yang ramai diperbincangkan.
Gerhana bulan kali itu tergolong sangat langka. Ini merupakan gerhana bulan dengan durasi terlama di abad 21.
Gerhana berlangsung selama 1 jam 43 menit dan terlihat di seluruh Asia, Australia, serta Eropa.
Sementara itu beberapa hari menjelang gerhana, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional menyebutkan gerhana Bulan total atau "super blood moon" pada 28 Juli 2018 sebagai yang terlama dalam waktu 100 tahun sekali.
Kepala Bidang Diseminasi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Emanuel Sungging, di Bandung, Rabu (25/7/2018), mengatakan gerhana tersebut sebagai terlama atau akan terjadi lagi pada 2100 dengan posisi Bulan di tengah-tengah bayangan Bumi.
Gerhana Bulan merah darah pada 28 Juli berlangsung selama satu jam 42 menit, sedangkan gerhana Bulan biasa sekitar 60 hingga 70 menit.
Emanuel menuturkan gerhana Bulan merah darah terjadi mulai pukul 01.25 hingga 05.19 WIB dengan gerhana total pada pukul 02.30 hingga 04.13 WIB, sedangkan puncak gerhana Bulan total pada pukul 03.21 WIB.
Tidak seperti gerhana Matahari, kata dia, gerhana Bulan aman untuk disaksikan dengan mata secara langsung.
Ia menjelaskan pada waktu yang sama, terjadi fenomena oposisi Planet Mars. Planet itu dan Bumi berada di jarak terdekat sehingga akan tampak seperti bintang kemerahan paling terang di antara bintang-bintang lainnya.