Maret, Stephen Hawking dan Duka Dunia
Bulan Maret menandai berkabungnya dunia akibat segala konflik yang terjadi sejak awal tahun. Selain itu, pada 14 Maret 2018, fisikawan terbaik dunia, Stephen Hawking meninggal di usia 76 tahun, setelah berjuang melawan penyakit ALS dalam periode yang tidak singkat.
Hawking dikenal dengan pemikirannya di bidang fisika kuantum, terutama lewat teori-teorinya mengenai teori kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam, dan radiasi. Salah satu tulisannya adalah A Brief History of Time, yang berhasil tercantum dalam daftar bestseller di Sunday Times London selama 237 pekan berturut-turut.
Masa berkabung dunia atas kepergian Hawking berbarengan dengan gerakan protes ribuan siswa sekolah menengah di Amerika Serikat atas regulasi kepemilikan senjata api. Aksi protes tersebut dipicu peristiwa penembakan di Stoneman Douglas Highschool, Parkland, Florida. Serua aksi turut mewarnai jagat maya dengan tagar #MarchForOurLives.
Selain itu, Maret 2018 menandai pula dominasi Vladimir Putin dalam pemerintahan Rusia. Ia kembali terpilih untuk keempat kalinya sebagai presiden negara bekas Uni Soviet tersebut.
Putin menang setelah mengumpulkan 76% suara. Jauh mengungguli pesaing terdekatnya, jutawan Pravel Grudinin yang hanya mengumpulkan 12% suara.
Kendati demikian, kemenangan Putin kali ini diwarnai sejumlah laporan kejanggalan oleh tim pengawas. Kelompok pengawas independen Golos mengungkapkan temuan bahwa terdapat lembar voting di dalam kotak suara ketika pemilihan belum dibuka.
Tim pengawas juga dilaporkan tidak boleh masuk ke lokasi pemungutan suara demikian menurut bbc.com.