Bisnis.com, BANDUNG – Kematian Eril Dardak, adik Bupati Trenggalek Emil Dardak, masih mengundang misteri, karena saat ditemukan di tempat kosnya Rabu (12/12/2018), Eril meninggal dalam kondisi kepala terbungkus plastik.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung, AKBP M Rifai mengatakan pihaknya mendapatkan laporan terkait penemuan jasad oleh petugas kebersihan kost tempat Eris tinggal.
Eril ditemukan meninggal dengan kepala terbungkus plastik. Meski demikian, pihaknya mengaku tidak menemukan tanda penganiayaan di tubuh Eril.
"Dari hasil olah TKP, kami tidak menemukan ada tanda kekerasan pada korban. Sudah dilakukan visum luar," kata M Rifai saat dihubungi Kamis (13/12/2018).
Lebih jauh, ia menjelaskan di tempat kejadian perkara, memang ditemukan plastik yang menutupi wajah Eril. Namun, plastik itu kata dia tidak dalam keadaan tertutup rapat.
"Plastik itu tidak bisa dikatakan membekap karena itu terbuka, tidak terkunci, gak tau dia lagi apa, plastik dipasang begitu saja," lanjutnya.
Berdasarkan hasil oleh TKP, ia mengatakan pihaknya menduga Eril sempat menonton video tentang oksigen di YouTube. Namun hingga kini pihaknya tidak mengetahui penyebab kemarian Eril karena memang kelurga Eril pun tisak mengijinkan jasad Eril diotopsi.
Sementara itu, Institut Teknologi Bandung (ITB) berduka atas meninggalnya salah seorang mahasiswanya bernama Eril Arioristanto. Eril diketahui adalah mahasiswa dari Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan angkatan 2015.
Eril yang merupakan aduk dari Bupati Trenggalek Emil Elistianto Dardak tersebut ditemukan tak bernyawa di tempat Kosnya di Kosan Kartifah, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, pada Rabu (12/12) lalu.
Wakil rektor bidang administrasi umum, alumni dan komunikasi, Institut Teknologi Bandung (ITB) Miming Miharja mengatakan pihak kampus terkejut dengan kematian Eril. Eril menurutnya mahasiswa yang tidak bermasalah selama menimba ilmu di ITB.
"Kemarin siang dapat kabar (Eril meninggal) dari beberapa dosen teknik kelautan ketika jenazah dibawa ke RSHS. Kami segera mencari informasi dengan mengirim staf ke RSHS menyampaikan duka cita kami kepada keluarga," kata Miming, Kamis (13/12).
Ia mengatakan pihaknya belum mengetahui penyebab pasti kematian Eril di tempat kosnya tersebut. Ia mengatakan pihaknya akan menunggu informasi resmi dari pihak kepolisian.
"Kami juga menunggu informasi resmi dari pihak kepolisian," ungkap dia.
Ia mengatakan pihaknya juga tidak memiliki catatan terkait riwayat penyakit Eril, justru pihaknya baru akan menanyakan hal tersebut kepada pihak keluarga saat situasinya sudah memungkinkan.
"Tadinya mau tanya sama keluarganya tapi kan suasananya masih berkabung jadi kurang nyaman," tandas Miming.