Bisnis.com, YOGYAKARTA--Tokoh Muhammadiah Syafii Maarif menyatakan kehadiran negara untuk mendukung eksistensi Muhammadiah merupakan wujud mencerdaskan bangsa.
Dalam tausiah singkat Milad 1 Abad Madrasah Mu'allimin - Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, Kamis (6/12/2018), Buya Syafii mengatakan dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1946 disebutkan negara punya kepentingan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Menurut Buya Syafii kehadiran Muhammadiah yang jauh lebih dahulu dari kemerdekaan bangsa menunjukkan kontribusi Muhammadiah tidak dapat dipungkiri lagi.
"Kalau negara melalui BUMN membantu Muhammadiah, itu relevan, karena sesuai UUD, kalau negara membantu Muhammadiah, berarti negara membantu dirinya sendiri," katanya.
Syafii yang juga lulusan madrasah muallimin pada 1956 mengatakan kehadiran Jokowi dalam peringatan eksistensi sekolah kader Muhammadiah ini dianggap sebgai hal yang spesial. Pasalnya, Jokowi merupakan Presiden pertama yang mengunjungi sekolah ini
"Pak Jokowi merupakan Presiden pertama yang datang ke tempat ini. Kita berterima kasih sekali, Presiden masih mengapresiasi, pagi ini di sebuah madrasah yang satu abad," kata Buya Syafii.
Pada kesempatan ini, Buya Syafii juga menyampaikan bahwa pemerintah lewat Kementerian BUMN akan ikut membantu pembngungan beberapa fasilitas pendidikan Muhammadiah.
Ketua PP Muhamadiah Haedar Nashir mengatakan momentum satu abad menjadi tonggak sejarah untuk melakukan tranformasi, menghadirkan kader yang punya karakter bukan sekadar menjadikan agama sebatas aksesoris.
"Indonesia, dan mayoritas Muslim meniscayakan hadirnya sumber daya manusia yang mencerdaskan, dan dari rahim Muallimin dan Muallimat harapan itu datang," katanya.