Bisnis.com, JAKARTA – Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) COP24 dimulai pada Minggu (2/12/2018). Konferensi tersebut bertujuan untuk meredam perpecahan politik yang menghambat penyelesaian pemanasan global.
Dilansir dari Reuters, konferensi selama dua pekan tersebut diikuti delegasi dari hampir 200 negara peserta COP24. Gelaran yang berlangsung di Katowice, Polandia tersebut dinilai sebagai langkah lanjutan dari Perjanjian Paris pada 2015 untuk beralih dari bahan bakar fosil.
Konferensi tersebut diresmikan oleh Perdana Menteri Fiji Frank Bainimarama. Setelah gelaran dibuka, Wakil Menteri Lingkungan Polandia Michal Kurtyka mengambil alih gelaran.
"Kita semua harus menunjukkan kreativitas dan fleksibilitas [dalam menyelesaikan pemanasan global]," ujar Kurtyka, Minggu (02/11/2018).
Polandia tercatat menjadi tuan rumah konferensi tersebut untuk ketiga kalinya, meskipun begitu negara tersebut tetap bergantung pada batu bara sebagai sumber energi.
Batu bara menyediakan sekitar 80% kebutuhan energi Polandia. Komoditas tersebut menjadi salah satu sumber pekerjaan utama masyarakat Polandia serta menjadi kebanggaan nasional.
Kementerian Energi Polandia pada pekan lalu menyatakan bahwa negara tersebut berencana untuk menanam investasi baru dalam sumber energi tersebut. Berdasarkan rencana pemerintah Polandia, batu bara masih akan menyuplai sekitar 60% kebutuhan energi pada 2030.