Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demokrasi Liberal Lahirkan Koruptor dan Rusak Mentalitas Wakil Rakyat

Saat ini muncul kapitalisasi demokrasi di tengah media massa yang partisan. Kapitalisasi demokrasi dinilai telah banyak merusak mentalitas wakil rakyat maupun pejabat.
Siti Zuhro:  Kapitalisasi demokrasi merusak mentalitas wakil rakyat maupun pejabat./Bisnis-John Andhi Oktaveri
Siti Zuhro: Kapitalisasi demokrasi merusak mentalitas wakil rakyat maupun pejabat./Bisnis-John Andhi Oktaveri

Bisnis.com, JAKARTA—Demokrasi liberal yang pernah terjadi di era tahun lima puluhan kembali terjadi di Indonesia dengan ancaman yang lebih mengkhawatirkan. Saat ini muncul kapitalisasi demokrasi di tengah media massa yang partisan.  Kapitalisasi demokrasi juga dinilai telah banyak merusak mentalitas wakil rakyat maupun pejabat.

Demikian disimpulkan dalam diskusi Empat Pilar MPR dengan tema "Memaknai Perjuangan Pahlawan Nasional" di Gedung DPR, Selasa (13/11/2018).

Nara sumber pada diskusi itu adalah Wakil Ketua MPR dari Fraksi PKS Hidayat Nurwahid, Wakil Ketua MPR dari Fraksi PDIP Ahmad Basarah serta pengamat politik dari LIPI Siti Zuhro.

Dalam paparannya, Ahmad Basarah mengatakan demokrasi liberal yang terjadi hari ini tidak sesuai lagi dengan kepribadian bangsa Indonesia. Dalam praktik keseharian, demokrasi liberal telah memunculkan caci maki terhadap pmerintah maupun antarkelompok atas nama kebebasan.

Sedangkan pada sisi lain demokrasi liberal berujung pada kapitalisasi demokrasi itu sendiri. Akibatnya, modal atau kapital lebih menentukan tingkat keterpilian seseorang untuk menjadi wakil rakyat maupun pemimpin.

“Demokrasi liberal menghasilkan kapitalisasi demokrasi yang memunculkan hukum ekonomi dalam penentun caleg dan calon pemimpin,” ujar politisi PDIP tersebut. 

Sedangkan Situ Zuhro mengatakan kapitalisasi demokrasi telah banyak merusak mentalitas wakil rakyat maupun pejabat. Padahal, ujarnya, partai politik sebagai penghasil kader pemimpin bangsa harus ikut membangun mentalitas yang baik. 

Sedangkan pada sisi lain, di tengah maraknya korupsi, media massa juga ikut menjadi partisan sehingga sulit untuk menyampaikan kritik terhadap kondisi yang mengkhawatirkan tesebut. 

“Parpol melalui pimpinannya harus bertemu, mau kemana negara ini. Kembalikan demokrasi ke jalan yang benar dengan kekuatan social society,” ujarnya.

Siti Zuhro menilai sejak 20 tahun terakhir, terjadi politisasi hampir di semua aspek termasuk media massa sehingga menimbulkan ketidakpercayaan antarsesama anak bangsa. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper