Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat dan Korea Selatan kembali menyelenggarakan latihan militer gabungan setelah sempat dihentikan menyusul pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un di Singapura pada Mei 2018.
Latihan militer kedua negara telah sejak lama menjadi sumber protes Korea Utara. Latihan yang rencananya akan berlangsung selama dua pekan ini dimulai pada Senin (5/11/2018), hanya beberapa hari jelang pertemuan Sekretaris Negara Mike Pompeo dengan petinggi Korut guna membahas kesepakatan nuklir.
Penghentian latihan militer dilakukan AS atas permintaan Korut menyusul protes Korut yang menilai latihan gabungan tersebut adalah upaya kedua negara untuk invasi ke utara.
Trump sempat menyebut latihan gabungan tersebut menyedot banyak anggaran dan bisa memprovokasi. Hal itu ia sampaikan jelang pertemuan bersejarah dengan Kim Jong-un, namun di sisi lain Menteri Pertahanan AS Jim Mattis menyatakan AS tidak punya rencana untuk menghentikan latihan gabungan.
Latihan gabungan angkatan laut yang diselenggarakan di kota Pohang ini akan melibatkan 500 tentara, termasuk para tentara angkatan laut Amerika yang ditempatkan di Jepang, demikian laporan Yonhap News dilansir dari Time.
The Guardian melaporkan latihan ini diperkirakan akan memengaruhi pembicaraan antara Pompeo dan penasehat Korut, Kim Yong-chol yang rencananya akan berlangsung pekan ini.
Kepada CBS, Pompeo berharap pertemuan dengan Korut dapat menghasilkan perkembangan nyata terkait kesepakatan nuklir AS-Korut dan menjadi landasan untuk pertemuan kedua Trump dan Kim.