Bisnis.com, JAKARTA—Wakil Presiden Jusuf Kalla mendorong aparatur sipil negara atau ASN lebih adaptif dalam menghadapi perubahan untuk menciptakan pemerintahan yang efektif dan efisien.
“Perubahan kepada alam politik yang lebih demokratis dan terbuka serta otonomis menyebabkan kepemimpinan harus berubah. Tidak bisa lagi, mengatakan saya atasan. Kalau anak buah tidak suka, dia bikin di medsos macam-macam. Gampang saja semua orang tahu. Kalau ada yang menyeleweng, korup, langsung muncul di mana-mana,” ujarnya, Senin (8/10).
Hal itu dipaparkan Jusuf Kalla atau JK saat memberikan pembekalan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XXXVIII dan XL di Istana Wakil Presiden RI.
“Ini perubahan. Jadi artinya anda harus lebih pintar dari anak buah, [lebih] mengetahui dari pada anak buah. Dan lebih inovatif. Karena masyarakat tidak lagi ingin macam-macam. Maka sekarang itu disamping inovatif, kepemimpinan yang mempunyai wibawa dapat memberi contoh, bijaksana, dan kolaboratif.,” ucapnya menjelaskan.
Hal itu, kata JK, tak terlepas dari banyaknya perkembangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia ke depan.
Terlebih, keterbukaan informasi melalui media yang menginginkan pemerintah semakin trasnparan.
Baca Juga
Hal itu ditunjang dengan perubahan kecepatan teknologi informasi. Oleh karena itu, birokrasi dituntut lebih efektif dan efisien.