Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres JK: Bank Dunia Ingin Kucurkan Dana Bantu Palu-Donggala

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Bank Dunia ingin mengucurkan dana untuk membantu penanganan bencana gempa dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah, khususnya Palu dan Donggala
Karyawati beraktivitas di kantor Bank Dunia, di Jakarta, Senin (9/10)./JIBI-Dwi Prasetya
Karyawati beraktivitas di kantor Bank Dunia, di Jakarta, Senin (9/10)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA—Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Bank Dunia ingin mengucurkan dana untuk membantu penanganan bencana gempa dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah, khususnya Palu dan Donggala.

Jusuf Kalla atau JK mengatakan kucuran dana yang ditawarkan tersebut berupa pinjaman ringan jangka panjang.

Ya tentu [Bank Dunia akan bantu], World Bank akan memberikan loan sebenarnya. Tapi biasanya itu murah atau biasanya jangka panjang. Saya belum bicarakan teknisnya,” ujar JK di Istana wakil Presiden RI, Kamis (4/10).

Dia pun menegaskan, bantuan asing tanpa diminta pemerintah Indonesia sudah masuk. Menurutnya, hari ini bantuan dari Jepang, Selandia Baru dan India sudah masuk.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan dalam kondisi darurat kecepatan penanganan sangat diperlukan.

Oleh karena itu izin bantuan masuk pun dipercepat dengan sistem daring. Retno merinci, salah satu bantuan yang sudah masuk saat ini adalah pesawat pendukung logistik.

“Yang sudah ada di lapangan adalah datang dari India dan datang dari Singapura. Untuk Singapura ada dua buah kemudian untuk India C130J dan C17 Globe Master. Landing hari ini Asutralia, New Zealand sama Qatar. Sementara  untuk yang lain clearance sudah diberikan tapi mereka sedang dalam proses menuju ke Indonesia,” tuturnya.

Dia mencontohkan, yang masih dalam proses adalah bantuan dari Jepang dan US Air Force. Namun dia enggan menyebut bentuk bantuan yang akan diberikan.

Ditanya terkait bantuan finansial, Retno menjelaskan banyak negara yang sudah berkomitmen. Namun pemerintah masih akan membahas hal tersebut karena focus utamanya adalah keluar dari kondisi darurat seperti saat ini dan melangkah ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.

Kendati akan banyak negara yang membantu, lanjut Retno, rencana penanganan bencana hingga rekonstruksi tetap berasal dari pemerintah Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper