Bisnis.com, Jakarta — Gelaran Festival Pemuda 2018 di bawah pengawasan Kementerian Pendidikan dan Olahraga dipastikan bukan menjadi bagian dari agenda politik.
Ketua Bidang Organisasi Kepemudaan, Kementerian Pemuda dan Olahraga Abdullah Mas'ud mengatakan pihak pemerintah mengapresiasi digelarnya ajang berkumpul para pemuda perwakilan dari setiap kampus di Indonesia.
Dirinya menegaskan kegiatan ini akan sejalan dengan misi Kemenpora untuk pengembangan potensi para pemuda. Fokus kegiatan ini pun akan diarahkan pada isu-isu terkini.
"Ada beberapa isu seperti mudahnya sebaran hoax, narkoba, dan radikalisme ini yang harus terus diberikan arahan pada pemuda sebagai penerus bangsa," katanya melalui siaran pers, Rabu (3/10/2018).
Dirinya mengaku sudah memastikan setiap kegiatan yang akan dilaksanakan pada 6 sampai 9 Oktober 2018, di Sukabumi dan Sentul International Convention Center Bogor, Jawa Barat. Alhasil, tidak akan ada sedikitpun unsur politik.
Ketua Festival Pemuda Indonesia 2018, Laila Nihayati mengatakan Festival Pemuda 2018 akan diikuti 500 peserta perwakilan BEM dari berbagai kampus di Indonesia. Nantinya peserta akan diwajibkan untuk kemah kebangsaan.
Adapun delapan tema yang dibahas antara lain start up, bisnis dan sebagainya.
"Jadi kita memang tidak ada arah ke politik tetapi tidak boleh fobia politik juga. Festival Pemuda Indonesia akan lebih berbicara tentang urgensi yang harus menjadi konsen pemuda saat ini. Dengan festival ini kita mewadahi teman-teman dari seluruh Indonesia," ujarnya.
Para pengisi acara dalam setiap rangkaian kegiatan Festival Pemuda 2018 ini terdiri dari unsur akademisi, pelaku usaha, pelaku bisnis startup, pemerintah, pegiat sosial, serta organisasi PBB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=300&h=221)
