Bisnis.com, JAKARTA - Cakupan posko bencana di Lombok oleh Tim dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang bekerjasama dengan berbagai pihak diperluas. Dari yang sebelumnya Tim dari UNS hanya mencakup 6 dusun sekarang menjadi 16 dusun dengan jumlah pengungsi 6.303 jiwa dan terbagi dalam 70 shelter.
Koordinator Tim yang juga sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UNS, Prof Hartono mengatakan, Posko Satgas Kemanusiaan ini merupakan kerjasama FK UNS dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi, PMI Surakarta, RS Orthopedi, Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNS, KA UNS, Tim SAR UNS, Mapala Vagus, IDI Klaten, Pemerintah Daerah (Pemda) Sragen dan didukung TNI-Polri.
“Jadi setelah Tim SAR UNS dan Mapala Vagus FK UNS survey ke lokasi di hari pertama terjadinya gempa di Lombok dan dilanjutkan rapat koordinasi dengan berbagai pihak, Alhamdulillah sejak tanggal 10 Agustus Posko kita sudah operasional secara penuh, di Desa Gumantar yang merupakan salah satu lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa UNS di Lombok Utara, Kecamatan Kayangan,” kata Hartono seperti dikutip dalam situs UNS, Kamis (6/9/2018).
Hartono menambahkan, ke-16 dusun yang ditangani oleh tim UNS tersebut mengalami kerusakan yang sangat parah. Untuk itu, memasuki Minggu ke-5 ini, tim konsen melakukan prioritas pada pemulihan dan rekontruksi. Diantaranya yaitu dengan menjaga ketersedian bahan pokok, beras, lauk pauk, pembalut wanita, pampers dan lain-lain. Lalu Tim UNS juga melakukan droping air bersih, pembenahan Instalasi air bersih, penambahan tenda, pelayanan kesehatan 24 jam, trauma Healing oleh dokter Psikiatri dan psikolog, memulihkan pemerintahan desa, memulihkan proses belajar mengajar di SD Gumantar, mengupayakan MCK yang bersih dan sehat, program gizi, kesehatan Ibu dan Anak dengan melibatkan partisipasi kader kesehatan setempat, masjid darurat (tenda) untuk ibadah warga serta mengupayakan bilik barokah.
Dalam program penyediaan air bersih Tim mencoba dengan pipanisasi mengambil sumber mata air di hulu sungai Lawian di lereng gunung Rinjani berjarak 5 KM dari Desa Gumantar.
“Kami sudah menyiapkan pipa pralon 1.000 batang dan perlengkapan lainnya atas suport PMI Solo dan Pemda Sragen. Kami juga sudah menerjunkan SAR UNS, mapala Vagus, PMI Solo dibantu relawan lokal dan disuport PDAM Sragen,” imbuh Hartono.
Hartono mengucapkan terimakasih atas dukungan yang telah diberikan oleh semua pihak sehingga kegiatan Tim UNS bersama dengan relawan di Lombok berjalan dengan lancar.