Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Jusif Kalla atau JK mengingatkan bahwa konstitusi perlu tetap dinamis untuk memperkuat bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman.
Hal tersebut diungkapkan JK dalam Peringatan Hari Konstitusi di kompleks parlemen, Sabtu (18/8/2018).
Menurutnya, prinsip dasar konstitusi Indonesia adalah melindungi segenap warga negara dan menjaga persatuan bangsa. Hal itu diimplementasikan dengan menciptakan keadilan dan pemerataan ekonomi. Juga, mencerdaskan dan memajukan kehidupan bangsa serta ikut berperan aktif dalam menjaga perdamaian dunia.
Konstitusi Indonesia, kata dia, telah berjalan begitu dinamis dengan mengalami banyak perubahan juga perkembangan. Selama Indonesia merdeka dalam 73 tahun terakhir, konstitusi bangsa ini telah mengalami empat kali perubahan dari UUD 1945 kemudian UUD RIS, yang selanjutnya menjadi UUD 1950 dan kembali ke UUD 1945 . Adapun UUD 145 telah mengalami empat kali amandemen.
"Jadi hal ini memberikan kita suatu pengertian bahwa konstitusi suatu yang dinamis dan hidup. Yang dapat tentu harus menyesuaikan kepada kemajuan dan perkembangan bangsa ini, perkembangan politik bangsa," kata Jusuf Kalla.
Oleh karena itu, konstitusi bisa kembali diubah sesuai kebutuhan bangsa untuk mendorong perkembangan ke arah yang lebih baik.
JK mencontohkan, negara-negara lain yang mengubah konstitusinya agar bisa menghadapi tantangan zaman. Di antaranya Amerika Serikat yang mengamandeman konstitusinya hingga 27 kali.
Bahkan, JK menyebut India melakukan hal yang sama hingga 50 kali. Adapun Thailand melakukan perubahan dalam kurun waktu lima gahun sekali.
"Tapi kita bersyukur tidak seperti itu. Kita mengubah atau menyesuaikan konstitusi kita apa bila ada hal-hal yang tentu penting untuk kita menyesuaikan untuk kemajuan bangsa ini," ujarnya.
Kendati demikian, menurut Juauf Kalla, bangsa Indonesia harus memperkuat konstitusi agar unsur keadilan bangsa yang selalu menjadi harapan besar tetap menjadi dasar yang kuat.
Peringatan hari konstitusi diharapkan menjadi evaluasi bagaimana bangsa ini dapat mengambil pelajaran dari sejarah dalam menghadapi tantangan di maaa depan.