Bisnis.com, BANDUNG—Penjabat Gubernur Jabar M.Iriawan mengaku tak bisa mengelak jika diperintahkan untuk menduduki jabatawan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri).
Iriawan sendiri agak berseloroh ketika ditanya terkait masuk nama dirinya dalam bursa Wakapolri versi Indonesia Police Watch (IPW).
“Kata siapa [Wakapolri]? IPW kan hanya pengamat,” katanya usai mengikuti tayangan sidang Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo di DPRD Jabar, Bandung, Kamis (16/8/2018).
Dirinya mengaku setiap tanggung jawab yang diberikan oleh Negara merupakan berkah dari Allah SWT terhadap dirinya sebagai Bhayangkara sejati.
Karena itu dirinya mengaku siap jika mendapat perintah untuk duduk di kursi yang ditinggalkan Komjen Pol Syafruddin yang kini menjadi Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
“Bilang siap tidak siap, kalau memang diperintahkan ya apa boleh buat harus siap. Artinya itu tugas seperti saya sekarang jadi Pj Gubernur. Katakana saya tidak pengalaman jadi Pj gubernur, tapi kalau kita mau bisa,” pungkasnya.
Iriawan sendiri merupakan lulusan Akademi Kepolisian 1984. Jejak kariernya semasa menjabat cukup panjang sebelum kini menduduki kursi orang nomor satu di Jawa Barat. Tercatat posisi Sestama Lemhanas, Asop Kapolri, Kapolda NTB, Kapolda Jabar hingga Kapolda Metro Jaya.
Diberitakan media, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengusulkan sejumlah nama untuk menempati posisi Wakapolri.
Polri saat ini memiliki 8 orang jenderal bintang tiga atau komisaris jendral.
Polri saat ini memiliki 8 orang jenderal bintang tiga atau komisaris jendral.
Kedelapan orang itu adalah Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius, Kabaharkam Polri Komjen Moehgiyarto, Komjen M Iriawan yang saat ini menjabat Plt Gubernur Jawa Barat, Kepala BNN Komjen Heru Winarko.
Selanjutnya Irwasum Polri Komjen Putut Eko Bayuseno, Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono, Kalemdikpol Komjen Unggung Cahyono dan Kabaintelkam Polri Lutfi Lubihanto.