Bisnis.com, JAKARTA – Jumaidi (12 tahun) yang secara ajaib selamat dari kecelakaan pesawat Demonim Air, siang hari ini, Minggu (12/8/2018) langsung di bawa ke Jayapura untuk pemulihan, karena cedera patah tangan kanan dan luka di bagian perut.
Puru Arga, Kepala SAR Jayapura, mengatakan Jumaidi dievakuasi ke Jayapura untuk mendapat perawatan intensif di RS Bhayangkara Jayapura. “Evakuasi korban dilakukan dengan menggunakan pesawat milik Demonim Air langsung dari Oksibil. Selain patah tangan kanan, korban juga cidera di bagian perut,” ujarnya di Jayapura Minggu (12/8/2018) seperti dilaporkan Antara.
Dia menambahkan Tim SAR juga sudah berhasil mengevakuasi seluruh jasad penumpang dan crew pesawat naas dengan kode penerbangan PK-HVQ dan saat ini seluruhnya sudah berada di RSUD Oksibil.
"Kondisi jenasah korban utuh, sehingga proses identifikasi akan dilakukan Senin (13/8) setelah Tim DVI RS Bhayangkara tiba di Oksibil," tambahnya.
Kepala SAR Jayapura yang memimpin langsung pencaharian di Oksibil mengatakan, kedua crew pesawat naas yakni Leslie Suvuve yang berkebangsaan Papua Nugini (PNG) dan Wayan Sugiarta akan dievakuasi Senin (13/8).
Pesawat milik Dimonim Air yang dipiloti Leslie Sevove dan Co pilot Wayan Sugiarta, terbang dari Tanah Merah, Sabtu (11/8) pukul 13.42 wit dan dijadwalkan tiba di Oksibil pukul 14.20 wit.
Tujuh penumpang yang ikut dalam pesawat tersebut yakni Sudir Zakana, Martina Uropmabin, Hendrikus Kamiw, Lidia Kamiw, Jamaludin, Naimus, dan Jumaidi.
Baca juga: Demonim Air Jatuh: Ajaib, Bocah 12 Tahun Jumaidi Selamat tapi Masih Trauma
Kondisi Jumaidi yang masih hidup dengan luka patah tangan kanan dan luka di perut tersebut cukup mengejutkan karena 6 penumpang, pilot dan co-pilot tewas dalam kecelakaan pesawat yang terjadi Sabtu siang (11/8/2018).
Jika dirunut dari waktu kehilangan kontak pesawat sekitar pukul 14:15 WIT ( 5 menit menjelang pendaratan) dengan jadwal 14:20 WITdi Bandara Oksibil Sabtu (11/8/2018) hingga Minggu siang (12/8/2018), Juamidi terjebak di dalam pesawat di tengah hutan lebih dari 20 jam.
Apakah selama 20 jam itu Jumaidi sempat berinteraksi dengan 6 korban lainnya dan dengan pilot serta co-pilot? Apakah 8 korban lainnya tersebut langsung meninggal, sehingga Jumaidi hanya bertemankan 8 jasad meninggal selama 20 jam tersebut? Ini masih menjadi tanda tanya, karena Jumaidi masih trauma dan belum bisa menjelaskan insiden yang dialaminya.