Bisnis.com, JAKARTA—Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin akan saling melengkapi jika terpilih menjadi presiden dan wakilnya pada pemilu 2019.
Menurut JK, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin adalah kombinasi tokoh nasionalis dan religius dengan pengetahuan yang berbeda sehingga bisa saling mengisi dalam memimpin negeri.
“Saya yakin bahwa dalam beberapa hal tentu beliau saling melengkapi. Artinya baik dari segi nasional, seperti dibicarakan juga beliau religius juga, tentu pengetahuan masing-masing berbeda sehingga bisa saling mengisi,” kata JK di Kantor Wakil Presiden RI, Jumat (10/8/2018).
Seperti diketahui, pada Kamis (9/8) calon presiden petahana Joko Widodo memberikan kejutan dengan menggandeng pemimpin tertinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut sebagai pasangannya pada pemilu presiden 2019.
Padahal sebelumnya santer dikabarkan bahwa Joko Widodo akan menggandeng mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.
Di sisi lain, Jusuf Kalla atau JK sering mengatakan calon pendamping Joko Widodo setidaknya harus memenuhi tiga syarat utama. Pertama, bisa menambah elektabilitas pada pemilu presiden 2019.
“Kalau untuk menambah pemilih, pasti yakin bahwa sebagai ulama pasti banyak pemilihnya, apalagi dia ketua MUI, [dari] NU, dan sebagainya. Pasti mempunyai, bisa menambah konstituen daripada pasangan tersebut,” ujar JK.
Kedua, memiliki kemampuan menyelesaikan masalah ekonomi sosial dan politik. Terkait hal ini, secara tidak langsung JK berharap masyarakat tidak memandang Ma'ruf Amin dengan sebelah mata.
“Kalau soal nanti menjalankan pemerintahan tentu bertahap, tidak bisa langsung orang menguasai semua. Yang penting beliau ini Pak Ma'ruf Amin seorang akademisi juga, artinya bisa belajar dengan baik,” tegas JK.
Ketiga, JK selalu mengatakan kemampuan wakil presiden dalam memimpin harus setara dengan presiden.
“Kalau soal kepemimpinan ya hampir semua, untuk sekarang ini, hampir semua beliau ketua kan. Jadi soal memimpin orang pasti bisa dan soal untuk mempelajari masalah ya itu nanti sambil berjalan,” imbuh JK.