Bisnis.com, JAKARTA—Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta media massa menghadirkan suasana yang kondusif dan memberikan ketenangan dalam menghadapi tahun politik 2019.
Hal itu bukan tanpa alasan, Jusuf Kalla atau JK menyadari betul kekuatan media massa yang besar dalam membentuk opini masyarakat sebagai pilar keempat dalam lingkup demokrasi.
“Memberikan ketenangan. Independensi yang baik. Kemudian tidak memperkeruh keadaan. Jadi jangan nanti hanya insiden kecil dibesarkan di atas proporsinya,” ujar JK dalam acara diskusi bertema Waspada Ekonomi Indonesia di Tahun Politik yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia, Kamis (2/8/2018).
Apabila media massa memberitakan hal dengan tensi negatif, pemerintah khawatir menimbulkan ketidakpastiaan khususnya dalam bidang ekonomi. Sehingga pelaku ekonomi lebih memilih wait and see dibandingkan melakukan transaksi ekonomi sehingga roda ekonomi cenderung stagnan.
“Wait and see itu menyangkut tenaga kerja, menyangkut pengangguran, menyangkut kemiskinan. Kita harap pemilu itu bukan dianalisa dari hal negatif,” katanya.
Dia berharap media massa menstimulus harapan agar siapa pun yang menang akan memperbaiki ekonomi Indonesia ke depan. Sehingga Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam yang dinilai memiliki iklim ekonomi semakin baik.
Oleh karena itu, kata dia, tugas media memberikan suasana damai. Dia berpendapat media massa harus meninggalkan prinsip bad news is good news.
