Bisnis.com, DENPASAR—Gempa yang mengguncang wilayah NTB dan terasa hingga ke Bali merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores atau Flores Back Arc Thrust.
Kepala Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar Taufik Gunawan menjelaskan kesimpulan itu memperhatikan lokasi episenter, kedalaman hiposenter, dan mekanisme sumbernya maka gempabumi yang terjadi.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik [thrust fault],” jelasnya melalui keterangan tertulis, Minggu (29/7/2018).
Guncangan gempabumi ini dilaporkan telah dirasakan di daerah Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, Mataram, Lombok Tengah, Sumbawa Barat dan Sumbawa Besar pada skala intensitas II SIG-BMKG (IV MMI).
Di Denpasar, Kuta, Nusa Dua, Karangasem, Singaraja dan Gianyar II SIG-BMKG (III-IV MMI), sementara di Bima dan Tuban II SIG-BMKG (III MMI), Singaraja pada skala II SIG-BMKG atau III MMI dan Mataram pada skala II SIG-BMKG atau III MMI.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami,” jelasnya.
Hingga pukul 06.25 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 11 gempabumi susulan (aftershock) yang paling kuat M=5,7. Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.