Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan dukungannya untuk pemberdayaan perempuan (women’s empowerment) di Indonesia. Dia mengaku, dukungan itu datang dari kedekatan personalnya dengan perjuangan perempuan yang berhasil membawanya hingga seperti sekarang ini.
Perry mengisahkan, ketika dia masih tinggal di desa bersama keluarganya, Sang Ibu sangat berperan penting di dalam pendidikannya. Pendidikan yang didapat tidak hanya dukungan untuk pendidikan formal, namun juga pendidikan untuk hidup mandiri.
“Tidak hanya S1, S2, dan S3, sekarang berhasil menjadi Gubernur Bank Indonesia. Saat itu masih tradisional, dan mindset dari sebagian penduduk kita (apalagi di desa) melihat pendidikan perempuan itu tidak penting,” kata Perry ketika membuka acara Seminar International BI-ISEI: Women’s Empowerment, a Framework From an Inclusive and Sustainable Growth di Jakarta, Sabtu (21/7/2018).
Adapun, Bank Indonesia telah memiliki program sosial untuk pemberdayaan perempuan. Perry mengklaim, tidak banyak bank sentral di negara lain yang memiliki program seperti ini.
Program yang disebut Perempuan bagi Bangsa tersebut terbagai atas tiga cakupan kegiatan, yaitu pendidikan keuangan, lingkungan hidup, dan ketahanan pangan dan telah berlangsung sejak 2015 untuk durasi 3 tahun.
Perry menambahkan, partisipasi perempuan sangat penting tidak hanya di dalam pendidikan anak-anak penerus bangsa, namun juga bagi perkembangan dan pertumbuhan perekonomian suatu negara.