Bisnis.com, JAKARTA - Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Gajah Putih Takengon di Aceh Tengah membangun sarana prasarana baru berupa auditorium dan gedung ruang kuliah melalui skema pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara, SBSN.
Sebelumnya, STAIN Takengon telah membangun gedung ruang kuliah terpadu. Gedung yang terletak di dataran tinggi Silih Nara, Aceh Tengah tersebut, sudah digunakan sebagai tempat kuliah dan kegiatan akademik lainnya terutama oleh para mahasiswa baru tahun akademik 2018.
Peletakan batu pertama pembangunan gedung ini dilakukan oleh Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin di Takengon.
Menurut Kamaruddin, salah satu problem perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) adalah pemenuhan sarana kampus, bukan hanya STAIN Takengon melainkan juga PTKIN lainnya.
"Oleh karena itu penambahan ruang kuliah, serta sarana lain terus kita upayakan," jelasnya dalam keterangan tertulis yang dirilis di laman Kementerian Agama, dikutip Sabtu (21/7/2018).
Kendati demikian, Kamaruddin meminta kampus tetap memperhatikan penguatan mutu yang juga harus diupayakan secara bersama-sama.
"Kita berharap PTKIN menjadi rujukan dan tempat pembelajaran masyarakat skala nasional dan internasional. Dalam berbagai kesempatan pada forum PTKIN, kami menyampaikan untuk dapat merekrut dan memfasilitasi mahasiswa dari negara-negara lain," ujarnya.
Selain melakukan peletakan batu pertama, Kamarudin menyampaikan kuliah umum kepada para dosen dan mahasiswa.
Kemaruddin mengingatan perkembangan teknologi informasi dan media sosial harus terus diikuti para dosen maupun mahasiswa termasuk terkait kecerdasan artifisial yang saat ini terus berkembang pesat.
"Dosen dan mahasiswa harus dapat memahami ini secara baik dan benar agar dapat berkompetisi di masa-masa yang akan datang. Kita harus memperkuat kemampuan berbahasa asing, paling tidak Bahasa Arab dan Inggris, keduanya mutlak bagi dosen, terlebih mahasiswa," tuturnya.
"Karena bahasa turut menentukan kecerdasan berkomunikasi dan membangun relasi. Ini penting karena relasi mendukung keberhasilan," lanjutnya.
Ketua STAIN Takengon Zulkarnain mengatakan, pembangunan gedung auditorium dan gedung ruang kuliah ini dibiayai melalui dana SBSN tahun 2018 dengan anggaran sekitar Rp37 miliar.
Pembangunan ditargetkan selesai pada 2018 agar dapat digunakan pada 2019.
"Auditorium akan digunakan untuk kegiatan wisuda serta acara akademik dan nonakademik lainya. Gedung ini akan dapat menampung sekitar 2.000 orang," ucapnya.
"Gedung ruang kuliah baru nantinya akan dimanfaatkan oleh semua jurusan sesuai kebutuhan. Total ada 16 ruangan," tandasnya.