Bisnis.com, JAKARTA – Partai Golkar hanya mendukung calon presiden Jokowi dan melarang kadernya melakukan deklarasi cawapres Ketua Umum Airlangga Hartarto.
Politisi Partai Golkar Eka Sastra mengatakan bahwa selain mendukung Jokowi, partainya tidak berpikir agar calon wakil Presiden Jokowi harus dari Golkar.
Bahkan, dia mengutarakan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto melarang kader untuk mendeklarasikan dirinya sebagai cawapres.
"Golkar sebenarnya tidak pernah berpikir soal itu, dan itu arahan dari internal partai, termasuk arahan ketua umum. Kita juga beberapa kali mendiskusikan, kita tidak pernah berpikir tentang wakil presiden," kata Eka dalam satu diskusi di Jakarta pada Jumat (20/7).
Dia mengakui sebagai Sekjen APMG [Angkatan Muda Partai Golkar] pernah berencana mendeklarasikan Airlangga sebagai cawapres. Akan tetapi, ketika mau deklarasi malah dilarang," ujarnya.
Namun, pada bagian lain Eka menyatakan cawapres Jokowi harus mempuyai visi ekonomi. "Jalan keluar kebutuhan ekonomi kita adalah industrialisasi dan penciptaan tenaga kerja. Jadi, itu hal yang berlanjut.”
Sampai saat ini Jokowi belum memutuskan nama cawapres yang akan mendampinginya pada Pemilihan Presiden 2019.
Kabar terakhir, mengerucut pada lima nama, tetapi belum ada kepastian siapa yang bakal bersanding dengan Jokowi.