Bisnis.com, JAKARTA – Perahu KM Barokah yang mengalami kecelakaan laut di perairan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten mengangkut sebanyak 20 orang rombongan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk melakukan penelitian satwa primata di Pulau Tinjil.
Kepala SAR Banten Zaenal Arifin, saat dihubungi Antara, Kamis (19/7/2018), mengatakan pihaknya bergerak cepat untuk melakukan penyelamatan evakuasi kecelakaan laut sehingga tidak menimbulkan banyak korban.
Saat ini jumlah penumpang KM Perahu Barokah sebanyak 24 orang, yaitu 20 orang rombongan IPB, 2 kru kapal dan 2 koki.
Namun, 2 koki yang dibawa rombongan IPB dilaporkan meninggal dunia atas nama Atiah (50) dan Emah (55) warga Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak.
"Kami bekerja sama dengan Ditpolair Banten, nelayan, BPBD untuk menyelamatkan korban kecelakaan laut itu," katanya Kamis (19/7/2018) seperti dilaporkan Antara.
Menurut Zaenal, rombongan IPB itu di antaranya terdapat warga asing yang akan melakukan penelitian primata di Pulau Tinjil, Kabupaten Pandeglang.
Namun, gelombang tinggi mencapai empat meter menghantam perahu KM Barokah hingga terbalik.
"Beruntung, tindakan penyelamatan begitu cepat meskipun dua orang meninggal dunia," lanjut Zaenal.
Kasatpolair Polres Pandeglang Ajun Komisaris Trisno Riyanto mengatakan akibat kecelakaan laut itu dilaporkan dua orang meninggal dunia dan 22 orang selamat.
"Kedua warga yang meninggal dunia itu sudah diambil oleh keluarganya," katanya.