Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lupakan Dulu Jack Ma, Inilah Orang Terkaya Asia yang Baru

Siapakah Ambani? Dilansir dari Bloomberg, Minggu (15/7/2018), dia merupakan chairman Reliance Industries Ltd., sebuah konglomerasi yang bisnisnya tersebar di sektor pengolahan minyak hingga telekomunikasi dan e-commerce.
Chairman dan Managing Director Reliance Industries Mukesh Ambani dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Mumbai, India, Kamis (5/7)./Reuters-Francis Mascarenhas
Chairman dan Managing Director Reliance Industries Mukesh Ambani dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Mumbai, India, Kamis (5/7)./Reuters-Francis Mascarenhas

Bisnis.com, JAKARTA -- Jack Ma bukan lagi orang terkaya di Asia setelah posisinya digeser oleh Mukesh Ambani.

Siapakah Ambani? Dilansir dari Bloomberg, Minggu (15/7/2018), dia merupakan chairman Reliance Industries Ltd., sebuah konglomerasi yang bisnisnya tersebar di sektor pengolahan minyak hingga telekomunikasi dan e-commerce.

Dia mengantongi kekayaan yang diperkirakan bernilai US$44,3 miliar atau sekitar Rp636,59 triliun per Jumat (13/7), pada saat saham Reliance naik 1,6% menjadi 1.099,8 rupee.

Sementara itu, kekayaan Ma tercatat sebesar US$44 miliar dalam penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Kekayaan Ambani naik US$4 miliar tahun ini setelah Reliance meningkatkan kapasitas pabrik petrokimianya dan adanya dukungan besar dari investor terhadap perusahaan telekomunikasinya, Reliance Jio Infocomm Ltd.

Jio akan memperkenalkan layanan broadband berbasis fiber di 1.100 kota di seluruh India pada Agustus 2018. Proyek ini disebut-sebut sebagai layanan broadband berbasis fiber terbesar di seluruh dunia.

Awal bulan ini, taipan itu juga mengungkapkan rencananya untuk berekspansi di e-commerce dengan mengandalkan 215 juta pelanggannya. Amazon.com Inc. dan Walmart Inc. bakal menjadi contoh konsep bagi ekspansi tersebut.

Ambani memang sudah mengklaim platform e-commerce miliknya adalah perusahaan ritel terbesar dan paling menguntungkan di India.

Pertumbuhan Reliance berbanding terbalik dengan Alibaba Group Holding Ltd. milik Ma, yang sudah kehilangan US$1,4 miliar tahun ini.

"Kita harus memperluas ekspektasi dengan Reliance. Mereka sedang menuju suatu perubahan yang besar," ujar Nitin Tiwari, analis di Antique Stock Broking.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Reliance yang digelar bulan ini, Ambani menyatakan perusahaannya sedang menyasar peluang pertumbuhan terbesar dalam menciptakan platform hybrid, online-to-offline (O2O) baru.

Dia menargetkan skala Reliance dapat tumbuh dua kali lipat pada 2025.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper