Bisnis.com, JAKARTA -- Astronot Buzz Aldrin menggugat dua anaknya dan mantan manajer bisnisnya karena dinilai mencuri uang dan mengganggu kelancaran usahanya.
Gugatan tersebut diserahkan ke pengadilan di Florida, AS sepekan setelah anak-anaknya mengajukan petisi untuk mengambil alih keuangan Aldrin.
Dilansir dari BBC, Selasa (26/6/2018), anak-anak Aldrin menyampaikan bahwa sang ayah memerlukan wali hukum karena kondisi kesehatannya sudah menurun serta mengalami dementia.
Hal ini dibantah oleh Aldrin, astronot yang tergabung dalam misi Apollo 11 bersama Neil Armstrong dan Michael Collins. Dia menjadi orang kedua yang berjalan di bulan setelah Armstrong.
Dalam gugatannya, dia menyatakan dua anaknya dan mantan manajernya tidak hanya mengganggu pengelolaan perusahaan pribadi serta organisasi non profit binaannya, tapi juga mengganggu kehidupan pribadinya termasuk dengan melarangnya kembali menikah.
Aldrin memiliki Buzz Aldrin Entreprises yang mencakup advokasi terkait riset dan proyek luar angkasa, termasuk bagi generasi muda. Perusahaan tersebut juga menjual berbagai suvenir bertema luar angkasa.
Perusahaan ini menaungi ShareSpace Foundation, sebuah lembaga non profit yang ditujukan untuk mendukung pendidikan sains, teknologi, matematika, dan seni bagi anak-anak.
Andrew Aldrin dan Janice Aldrin, putra putri Aldrin, masing-masing menjabat sebagai presiden dan direktur di ShareSpace Foundation.
Sementara itu, mantan manajer yang turut digugat Aldrin adalah Christina Korp. Dia juga menjabat sebagai direktur di lembaga yang sama.
Dalam gugatan tersebut, Aldrin mengklaim ketiga orang itu sudah mengambil alih kontrol keuangannya termasuk suvenir luar angkasa yang nilainya mencapai jutaan dolar AS.
Selain itu, anak-anaknya telah memfitnah dirinya selama bertahun-tahun dengan tudingan memiliki dementia dan mengalami Alzheimer.
Aldrin menuduh putranya mengeksploitasi dirinya lewat penipuan dan intimidasi yang dilakukan secara sengaja serta mengambil alih propertinya tanpa izin. Sementara itu, putrinya dituding melakukan penipuan finansial dan bertindak atas kepentingan keuangan pribadi.
Adapun petisi yang diajukan oleh Andrew dan Janice pada awal bulan ini menyatakan bahwa ayah mereka mulai dekat dengan teman-teman baru yang mencoba menjauhkannya dari keluarga. Sang ayah juga disebut mulai sering menghabiskan uang dengan jumlah yang sangat besar.
"Kami sangat mencintai dan menghormati ayah kami dan tetap berharap bisa menyelesaikan masalah ini dan kembali bersatu," papar anak-anak Aldrin terkait gugatan dari sang ayah.
Putra tertua Aldrin diketahui tak terkait dengan gugat menggugat ini. Pengadilan bakal memanggil ahli kesehatan mental untuk memeriksa kondisi Aldrin, yang sudah berusia 88 tahun, pada pekan ini.