Bisnis.com, JAKARTA--Badan Nasional Penanggulangan Teroris yang memiliki anggaran untuk program deradikalisasi sebesar Rp169 miliar dinilai masih belum dapat memberangus para teroris dari berbagai kelompok di Indonesia.
Direktur Centre for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi mengungkapkan BNPT mendapatkan kucuran dana APBN sebesar Rp505,5 miliar tahun ini. Menurutnya, dari anggaran tersebut sebesar Rp169 miliar telah dialokasikan untuk program deradikalisasi dan sebesar Rp122 miliar juga dialokasikan untuk penanggulangan bidang penindakan teroris.
"Kalau dilihat dari peta anggaran dan program ini, memang kurang efektif bisa dilihat dari adanya tumpang tindih antara BNPT dengan Polri, jadi kurang maksimal," tuturnya kepada Bisnis, Senin (21/5/2018).
Baca Juga
Menurutnya, BNPT harus membuat langkah strategis untuk menangani berbagai perkara teroris itu seperti terjun ke sejumlah wilayah yang belum ditangani Polri, mengingat dana BNPT untuk menangani teroris cukup besar. Dia menjelaskan BNPT bisa menggandeng sejumlah universitas negeri dan swasta guna melakukan edukasi kepada mahasiswa yang sudah terkena virus radikalisme.
"BNPT juga harus menggandeng NU serta Muhammadiyah untuk menjalankan program deradikalisasi ke masyarakat dan sejumlah pondok pesantren," katanya.