Bisnis.com, DEPOK – Pihak Kepolisian melakukan pemusnahan produk fesyen palsu bermerek Wakai yang disita di Jakarta dan sekitarnya.
Cesar Resha, kuasa hukum Metroxgroup, selaku pemegang merk Wakai mengatakan bahwa aparat Kepolisian pada Oktober—November 2017 menyita ribuan produk Wakai palsu di tiga daerah, yakni Jakarta Barat, Bandung, dan Banten berdasarkan laporan dari pemilik merek dagang Wakai, Metroxgroup.
Perusahaan melalui kuasa hukum kemudian bekerja sama dengan korps Bhayangkara melakukan proses pemusnahan 2.000 produk Wakai palsu yang telah disita, Kamis (17/5/2018).
“Dasar hukum untuk kegiatan penyitaan dan pemusnahan produk-produk Wakai palsu ini adalah Pasal 100 dan Pasal 102 UU No. 20/2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis,” ujarnya.
Dia mengatakan bahwa produk-produk Wakai yang dipalsukan tidak hanya produk-produk sepatu tetapi juga lainnya, termasuk kantong belanja. Selain penyitaan, para penjual dan produsen produk-produk Wakai palsu diminta untuk membayar ganti rugi dan melakukan permohonan maaf secara terbuka di media massa nasional.
Menurutnya, produk palsu yang marak beredar di Indonesia telah berdampak buruk terhadap ekonomi nasional dan merugikan negara.
Selain merugikan pemilik resmi dari produk-produk asli yang pada akhirnya merembet ke rantai pasokan produk, negara juga kehilangan pendapatan dari pajak.
“Yang paling dirugikan sebenarnya adalah pelanggan. Dengan membeli produk-produk Wakai palsu, pelanggan mendapatkan produk-produk berkualitas rendah, terutama kurangnya product durability,” ujar Assed Lussak, Head of Marketing Metroxgroup.
Dia mengatakan bahwa perusahaan masih melakukan penghitungan kerugian yang timbul sebagai akibat adanya pemalsuan produk-produk Wakai di Indonesia dan tetap meneruskan upaya meminimalisasi peredaran produk-produk Wakai palsu dengan melakukan pengecekan berkala di pusat perbelanjaan serta online marketplace.
“Selain tetap melakukan langkah tegas terhadap pihak yang masih melakukan pemalsuan produk, Wakai terus berinovasi memberikan ciri khas produk yang memudahkan pelanggan membedakan produk asli dengan produk palsu,” tutupnya.