Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Akan Bicarakan Pembentukan Komando Operasi Khusus Gabungan

Pemerintah berencana untuk membentuk kembali Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) TNI sebagai langkah penanggulangan masalah terorisme
Pasukan khusus gabungan intinya 60 orang. Tapi bagian-bagiannya sehingga semua kekuatannya 90 orang. Posisinya standby di Sentul dengan status operasi/TNI AD
Pasukan khusus gabungan intinya 60 orang. Tapi bagian-bagiannya sehingga semua kekuatannya 90 orang. Posisinya standby di Sentul dengan status operasi/TNI AD

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah berencana untuk membentuk kembali Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) TNI sebagai langkah penanggulangan masalah terorisme.

Pada saat posisi Panglima TNI dijabat Jenderal TNI Moeldoko pada 2015, pasukan gabungan itu pernah dibentuk sebagai antiteror.

Pasukan antiteror tersebut diisi prajurit-prajurit pilihan dari satuan-satuan khusus di tubuh TNI yaitu Kopassus TNI AD, Denjaka TNI AL, dan Satbravo TNI AU.

Moeldoko yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan mengatakan, gabungan pasukan khusus itu saat ini dibekukan.

Pemerintah Akan Bicarakan Pembentukan Komando Operasi Khusus Gabungan

Panglima TNI Jenderal Moeldoko meresmikan Satuan Komando Operasi Pasukan Khusus Gabungan (Satkoopssusgab) di Lapangan Tembak, Jakarta Pusat, Selasa (9/6/2015)/Intelijen

“Sepertinya [saat ini] dibekukan. Saya laporan kepada presiden kemarin beliau tertarik, nanti kita akan bicara dengan panglima [TNI],” katanya di Kantor Wakil Presiden, Rabu (16/5/2018).

Adapun terkait serangan teroris terbaru di Mapolda Riau, dia mengatakan sikap sudah jelas mengutuk dengan keras karena kejadian itu adalah perbuatan yang biadab.

“Dan meminta kepolisian menindak dengan keras. Jadi sudah sangat clear [sikap pemerintah]," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper