Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla mengutuk aksi teror yang terjadi di Surabaya maupun di Markas Komando Brimob Polri.
JK mengaku sangat prihatin dan menyayangkan teror kembali terjadi. Terlebih, pelaku bom bunuh diri di Surabaya melibatkan anak-anak dalam aksi kejinya.
"Sangat memprihatinkan dan sangat menyayangkan, dan tentu kita semua mau marah dan mengutuk apa yang terjadi. Karena itu, kita tentunya sangat menyayangkan karena anak-anak dilibatkan," katanya dalam acara Global Forum Asian Games 2018, Selasa (15/5/2018).
Keterlibatan anak-anak dalam aksi teror, menurut JK, menggambarkan kehebatan cuci otak oleh para pelaku tindak terorisme. Hal itu, tidak hanya merusak anak-anak, tapi berpengaruh buruk pada seluruh bangsa ini.
"Jadi bagaimana hebatnya cuci otaknya dilaksanakan, itu yang merusak seluruh bangsa ini," tuturnya.
JK turut mengucapkan dukacita bagi keluarga korban. Di sisi lain, dia pun seakan mengingatkan jaringan teroris bahwa tindakan keji seperti itu akan mendapat ganjaran buruk dari Tuhan.
JK menyebut tindakan bom bunuh diri timbul karena penyelewengan ajaran agama yang mengiming-imingi surga. Padahal, dalam ajaran agama khususnya Islam, surga tidak didapat dengan cara seperti itu.
"Tentunya yang melaksakannya mendapat ganjaran di akhirat, karena kenapa ada orang mau bunuh diri, karena pikirannya itu bukan uang, pikirannya itu bukan jabatan, pikirannya itu surga. Saya ingin meyakinkan bahwa masuk surga tidak mungkin diperoleh semudah itu, membunuh orang tidak bersalah pasti ujungnya masuk neraka. Karena itulah balasannya pasti Allah SWT pasti memberikan hukuman yang setimpal dariapada apa yang dilakukannya," tegasnya.