Kabar24.com, JAKARTA - Pengurus Pusat Pemuda Katolik mengecam aksi biadab teroris yang menyerang sejumlah gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018).
Pemuda Katolik menilai insiden tersebut tidak sekadar mengganggu perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia, namun juga mengancam martabat kemanusiaan.
“Kami berduka, kami kecam pelaku peledakan bom di beberapa gereja di Surabaya," kata Ketua Umum PP Pemuda Katolik Karolin Margret Natasa dan Sekjen PP Pemuda Katolik, Christopher Nugroho dalam keterangan persnya yang diterima Minggu siang.
Menurut Karolin, serangan terorisme ini semakin membuat kita sebagai bangsa untuk bersatu mencegah dan melawan aksi terorisme dalam bentuk apapun.
Lebih lanjut, Pemuda Katolik mendesak aparat penegak hukum menindak para pelaku aksi teror untuk segera diproses hukum. Sebab, apabila aparat kepolisian tidak bergerak cepat, dikhawatirkan akan ada pihak yang memprovokasi masyarakat sehingga kerukunan dan kedamaian bisa terganggu.
“Kami tegaskan, negara kita tidak memberikan ruang toleransi bagi para pelaku tindakan kekerasan dan terorisme,” kata calon Gubernur Kalimantan Barat ini.
Pemuda Katolik, tuturnya, juga meminta TNI untuk bersatu membantu Polri dalam menumpas jaringan terorisme. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai badan yang bertugas mengatasi masalah terorisme, harus lebih aktif dan tegas mengantisipasi pergerakan terorisme.
Selain itu, Pemuda Katolik juga meminta Badan Intelijen Negara (BIN) untuk bekerja keras dalam mengantisipasi dan mencegah kembali berulangnya tragedi kemanusiaan seperti terjadi di Surabaya.
Untuk diketahui, bom yang diduga bom bunuh diri meledak di tiga gereja. Bom pertama meledak di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, sekitar pukul 07.00 WIB. Sedang dua bom lainnya di GPI Arjuna dan GKI Diponegoro.