Bisnis.com, SURABAYA —Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pelaku bom bunuh diri di Surabaya memiliki hubungan dengan jaringan teror internasional ISIS.
"Ini enggak lepas dari JAT (Jamaah Ansharut Tauhid). Jamaah yang merupakan pendukung utama ISIS di Indonesia yang dipimpin oleh Ahman Abdul Rahman," jelasnya, Minggu (13/5/2018).
Lebih lanjut Tito mengatakan kelompok pelaku bom di Surabaya terkait dengan sel Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang juga berkaitan dengan ISIS. "Kemudian kelompok pelaku yang ada terkait dengan sel JAD, dia ketuanya (Dita)," katanya.
Seperti diketahui, teror bom terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela Surabaya terjadi sekitar 07.15 WIB. Kemudian disusul kejadian serupa di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Arjuno dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro.
Polisi mengidentifikasi pelaku ketiga aksi tersebut sebagai berikut:
Pelaku
1. Dita Priyanto (Ketua Sel JAD Surabaya) - bunuh diri di GPPS Arjuna dengan menggunakan mobil Avanza.
2. Puji Kuswati (Istri Dita) - di GKI Diponegoro (jalan kaki pakai cadar)
3. Fadila Sari (anaknya 12 tahun) di GKI Diponegoro (jalan kaki pakai cadar)
4. Pamela Rizkita (anaknya 9 tahun) di GKI Diponegoro (jalan kaki pakai cadar)
5. Yusuf Fadil (anaknya 18 tahun) di St Maria Tak Bercela Ngagel pakai sepeda motor
5. Firman Halim (anaknya 16 tahun) di St Maria Tak Bercela Ngagel pakai sepeda motor.
Posisi Bom
1. Dita Priyanto : bom diletakkan di dalam mobil, lalu ditabrakan ke area gereja
2. Puji Kuswati, Fadila Sari, Pamela Rizkia diletakan dipinggang.
3. Yusuf Fadil dan Firman Halim, bom dipangku di atas motor.