Bisnis.com, JAKARTA -- Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons (OPCW) akhirnya memeriksa lokasi yang diduga menjadi tempat dijatuhkannya senjata kimia di Douma, Suriah.
Dilansir dari BBC, Minggu (22/4/2018), OPCW telah tiba di Douma dan mengumpulkan sampel serta berbagai bukti lainnya.
Pekan lalu, negara-negara Barat menuding Pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia dalam penyerangan yang digelar pada 7 April 2018. Tuduhan itu dibantah Suriah dan Rusia, yang sekarang menguasai Douma.
Lebih dari 40 orang disebut tewas pada serangan tersebut. Menyusul serangan itu, tentara gabungan AS, Inggris, dan Prancis melakukan penyerangan balasan.
Sampel yang tidak dijelaskan bentuknya itu akan dibawa ke Laboratorium OPCW di Rijswijk, Den Haag, Belanda. OPCW mengungkapkan ada informasi serta material lainnya yang juga dikumpulkan oleh tim pemeriksa.
Tim OPCW itu sebenarnya sudah berada di Damaskus, ibu kota Suriah, selama sepekan sebelum akhirnya bisa mendapatkan izin untuk mengunjungi Douma.
Douma menjadi salah satu kota pertahanan terakhir basis pemberontak Suriah. Namun, sebagian besar kelompok pemberontak sudah meninggalkan daerah itu setelah menjalin kesepakatan dengan milter Rusia.