Bisnis.com, JAKARTA – Ketua DPP Partai Keadilan Sosial (PKS) Mardani Ali Sera menuturkan bahwa PKS akan terus setia bersama Gerindra dalam mempersiapkan pemilihan umum (pemilu) capres—cawapres tahun depan.
Sebelum menjelang momentum pendaftaran capres—cawapres pada 4—10 Agustus 2018, Mardiani menegaskan bahwa nama calon pemimpin negara periode 2019—2024 dari partai koalisinya akan segera dirilis.
“Selama ini PKS dan Gerindra kan sudah rapat. Kita menunggu, bahkan bukan hanya nama capres dan cawapres saja, hingga line up kabinetnya,” kata Mardani dalam diskusi polemik politik copras capres di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (21/4/2018).
Mardiani menerangkan bahwa akhir April akan dilakukan rapat mengenai pembahasan krusial tersebut. Menurutnya, siapapun yang akan menjadi capres—cawapres yang didasarkan pada komunikasi politik yang baik, maka akan didukung sepenuhnya.
“95% PKS bersama Gerindra. 5% masih nunggu proses. Setelah satu suara, barulah diumumkan,” tambahnya.
“Yang jelas PKS masih terus bersama Gerindra,” tegas Mardani.
Ketika ditanya persentase komitmen pada Gerindra yang kurang sempurna (100%), Mardiani mengatakan bahwa hal itu dikarenakan partai yang dikomandoi oleh Sohibul Iman tersebut masih menunggu satu suara.
Dia menegaskan bahwa nama yang diajukan tidak terlepas dari 9 nama yang telah ditetapkan sebelumnya.
“Kalau mengerucut, paling dari 9 nama itu. Tidak diluar nama itu,” lanjutnya.
Seperti diketahui, dilansir dari laman PKS, pks.or.id pada Selasa (16/4), PKS memajukan nama—nama kader hasil penjaringan internal yang ditawarkan kepada masyarakat dalam suksesi kepemimpinan nasional di 2019.
Adapun ke—9 nama tersebut yakni DR. Ahmad Heryawan, Lc. MA, DR. M. Hidayat Nur Wahid, M. Anis Matta, Lc, Prof. DR. Irwan Prayitno, M. Sohibul Iman PhD, Habib DR. Salim Segaf Al Jufri, Ir. Tifatul Sembiring, Drs. Al Muzammil Yusuf MS, dan DR. Mardani Ali.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Ahmad Riza Patria, Ketua DPP Partai Gerindra menegaskan dengan terang bahwa nama terkuat dari calon presiden yang diajukan tidak lain dan tidak bukan ialah Prabowo Subianto.
“11 April lalu bisa dikatakan selesai! DPP beserta DPC memohon Prabowo jadi capres. Pak Prabowo langsung jawab: Siap! Ini lebih dari sebuah deklarasi, malah udah ijab qabul,” tutur Riza.