Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Donald Trump Tak Diundang di Pernikahan Pangeran Harry-Megan Markle

Pernikahan keluarga pemimpin dunia biasanya sekaligus menjadi ajang pertemuan tidak resmi bagi para pemimpin politik dari negara-negara berpengaruh. Namun, tampaknya hal ini tidak akan terjadi dalam pesta pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle.
Pangeran Harry dari Inggris (kiri) berpose dengan tunangannya aktris Meghan Markle, di taman Istana Kensington, London, Inggris, Senin malam (27/11) waktu setempat/Reuters-Toby Melville
Pangeran Harry dari Inggris (kiri) berpose dengan tunangannya aktris Meghan Markle, di taman Istana Kensington, London, Inggris, Senin malam (27/11) waktu setempat/Reuters-Toby Melville

Bisnis.com, JAKARTA -- Pernikahan keluarga pemimpin dunia biasanya sekaligus menjadi ajang pertemuan tidak resmi bagi para pemimpin politik dari negara-negara berpengaruh. Namun, tampaknya hal ini tidak akan terjadi dalam pesta pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle.

Dilansir dari BBC, Rabu (11/4/2018), keduanya memutuskan untuk tidak mengundang para pemimpin politik seperti presiden maupun perdana menteri negara sahabat. Dengan demikian, Presiden AS Donald Trump pun tidak mendapat undangan untuk hadir dalam royal wedding tersebut.

Tidak hanya itu, pasangan ini juga tidak mengundang politisi senior Inggris seperti Theresa May dan Jeremy Corbyn.

Ternyata, keputusan tersebut diambil karena ukuran gereja yang menjadi lokasi pernikahan tidak cukup besar untuk menampung terlalu banyak tamu. Selain itu, Pangeran Harry bukanlah calon raja utama alias hanya berada di posisi kelima di urutan calon Raja Inggris.

Sebagai perbandingan, pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton pada 2011 dihadiri oleh para pemimpin negara-negara sahabat dan negara-negara Persemakmuran, duta besar, figur pemimpin agama, dan banyak politisi dari seluruh dunia. William berada di urutan kedua calon Raja Inggris. 

Namun, sebagai anggota keluarga kerajaan, Harry mengundang 1.200 masyarakat umum Inggris untuk hadir di Istana Windsor dalam rangkaian resepsi pernikahan. Salah satunya adalah Amelia Thompson, gadis berusia 12 tahun yang menjadi korban pengeboman konser Ariana Grande pada Mei 2017.

Pihak Istana Kensington menyatakan keputusan ini sudah diambil setelah berkonsultasi dengan pemerintah. Adapun masyarakat umum yang diundang sudah melewati pembahasan oleh aparat berwenang dan terdiri dari berbagai latar belakang serta usia.

Selain Thompson, ada pula Pamela Anomneze, warga Haringey di utara London. Dia bekerja di sebuah organisasi yang membantu orang-orang dengan kebutuhan mental khusus melalui seni dan kerajinan.

Anomneze awalnya berpikir undangan itu adalah candaan April Mop. Di acara yang digelar pada 19 Mei 2018 itu, dia akan membawa anak lelakinya yang berusia 15 tahun.

Menurut Anomneze, anaknya memohon untuk ikut pergi karena ingin melihat rupa Markle dari dekat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : BBC
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper