Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Dengarkan Kritik Para Budayawan di Istana

Dalam bincang budaya dengan Presiden Joko Widodo, para budayawan berpendapat masih banyak hal yang harus dilakukan Presiden dalam periode akhir kepemimpinannya.
Presiden Joko Widodo melukis bersama pelukis kenamaan Indonesia, Nasirun, saat menerima kunjungan sejumlah budayawan dan seniman, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (6/4/2018)./JIBI-Amanda Kusumawardhanidi
Presiden Joko Widodo melukis bersama pelukis kenamaan Indonesia, Nasirun, saat menerima kunjungan sejumlah budayawan dan seniman, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (6/4/2018)./JIBI-Amanda Kusumawardhanidi


Bisnis.com, JAKARTA -- Dalam bincang budaya dengan Presiden Joko Widodo, para budayawan berpendapat masih banyak hal yang harus dilakukan Presiden dalam periode akhir kepemimpinannya.

Secara khusus, mereka menyoroti mengenai ketertinggalan pembangunan sumber daya manusia (SDM) di tengah upaya pemerintah yang menggenjot pembangunan infrastruktur.

"Pembangunan materialnya luar biasa terutama di bidang infrastruktur. Sebaliknya pembangunan immaterialnya, pembangunan kemanusiaannya memang tertinggal dan itu sangat disadari oleh Presiden," ungkap perwakilan budayawan, Radhar Panca Dahana, di Istana Negara, Jumat (6/4/2018).

Dia mengemukakan salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mengejar ketertinggalan tersebut adalah meningkatkan fondasi kebudayaan.

Presiden Dengarkan Kritik Para Budayawan di Istana

Presiden Jokowi diapit budayawan Radhar Panca Dahana (kiri) dan Butet Kertaradjasa (kanan) saat menggelar
bincang budaya di Istana./Bisnis-Amanda K. Wardhani

Lemahnya fondasi kebudayaan juga menjadi pangkal dari kesenjangan kebudayaan hingga persoalan kedangkalan dalam beragama.

Butet Kertaradjasa, budayawan lainnya yang juga bertemu dengan Jokowi, memberikan masukan kepada Presiden mengenai pentingnya peran pendidikan kebudayaan dan seni di tingkat menengah ke atas.

"[Presiden] baru tersadar bahwa itu satu hal penting untuk pembangunan dasar yakni penanaman nilai kemanusian," ucapnya.

Saat ini, dia menjelaskan pendidikan seni justru lebih banyak diarahkan kepada hal pragmatis dan bersifat vokasional. Padahal pendidikan seni seharusnya memiliki tujuan untuk menciptakan manusia yang kreatif.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper