Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PBB Serukan Penyelidikan Tewasnya Belasan Warga Palestina Dalam Bentrok di Gaza

PBB menyerukan dilakukannya penyelidikan independen terkait kerusuhan di Jalur Gaza yang mengakibatkan tewasnya 16 penduduk Palestina.
Tentara Israel menembakkan gas air mata ke arah warga Palestina yang berunjuk rasa di perbatasan kedua negara menuntut Israel mengizinkan mereka kembali ke rumah masing-masing, yang sekarang berada di wilayah Israel, Jumat (30/3)./Reuters-Amir Cohen
Tentara Israel menembakkan gas air mata ke arah warga Palestina yang berunjuk rasa di perbatasan kedua negara menuntut Israel mengizinkan mereka kembali ke rumah masing-masing, yang sekarang berada di wilayah Israel, Jumat (30/3)./Reuters-Amir Cohen

Bisnis.com, JAKARTA -- PBB menyerukan dilakukannya penyelidikan independen terkait kerusuhan di Jalur Gaza yang mengakibatkan tewasnya 16 penduduk Palestina.

Kerusuhan tersebut terjadi pada Jumat (30/3/2018) dan melukai ratusan orang lainnya. BBC melansir Sabtu (31/3), peristiwa itu menjadi kerusuhan terparah di daerah tersebut sejak 2014.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres meminta digelar investigasi independen atas kejadian tersebut. Dewan Keamanan PBB juga mengutuk kekerasan yang terjadi setelah melakukan pertemuan darurat.

"Israel harus bertanggung jawab berdasarkan ketentuan HAM internasional dan hukum kemanusiaan," papar Wakil Kepala Urusan Politik PBB Taye-Brook Zerihoun.

Dia juga menyampaikan kemungkinan situasi di Jalur Gaza akan memburuk dalam beberapa hari ke depan dan meminta agar warga sipil, terutama anak-anak, tidak dijadikan target.

Kerusuhan terjadi setelah ribuan warga Palestina menggelar unjuk rasa di dekat perbatasan kedua negara. Mereka menuntut agar para pengungsi bisa kembali ke rumah masing-masing, yang sekarang masuk dalam wilayah Israel.

Aksi protes dilakukan di lima kamp pengungsian, mulai dari Bait Hanoun di utara hingga Rafah yang dekat dengan perbatasan Mesir. Militer Israel menyebutkan terdapat sekitar 17.000 warga Palestina yang berkumpul di lima lokasi dekat perbatasan dengan Israel.

Meski sebagian besar pengunjuk rasa berdiam di dalam kamp pengungsian, beberapa kelompok berisi anak-anak muda mengacuhkan permintaan koordinator protes dan bergerak menuju perbatasan.

Militer Israel mengaku menembaki kelompok-kelompok tersebut untuk membubarkan protes. Mereka mengklaim tentara Israel dilempari bom molotov dan batu oleh para pengunjuk rasa.

Juru bicara militer Israel mengungkapkan korban tewas adalah para pengunjuk rasa yang mencoba melewati pagar berduri di perbatasan kedua negara.

Utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour mengungkapkan lebih dari 1.400 warga sipil Palestina terluka.

Palestina menuding Israel menggunakan kekuatan yang tak sebanding dengan para pengunjuk rasa. Sejumlah saksi menyebutkan ada tank dan penembak jitu yang disiagakan, serta penggunaan drone untuk melepaskan gas air mata.

Adapun Kementerian Luar Negeri Israel menuduh protes tersebut sebagai upaya memprovokasi konflik dengan Israel dan menunjuk Hamas serta organisasi Palestina lainnya yang terlibat sebagai pihak yang bertanggung jawab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : BBC
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper