Kabar24.com, DENPASAR -- Bali memasuki masa panen raya pada Maret 2018 dengan estimasi akan ada 11.932 hektar lahan yang mampu memproduksi hingga 71.592 ton.
Kepala Bidang Produksi Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Bali I Wayan Sunarta mengatakan kondisi ini nantinya menyebabkan harga gabah di Bali menurun.
Sebelumnya pada Februari 2018, rata-rata harga gabah yang dibeli dari petani sebesar Rp5.000 per kg. Saat ini, harga gabah sudah menyentuh Rp4.700 per kg
"Walaupun ada penurunan, harga gabah di Bali tetap di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yakni di atas Rp3.700 per kg, jadi petani masih diuntungkan," katanya, Senin (26/3/2018).
Menurutnya, panen raya ini juga akan berdampak pada penurunan harga beras lantaran harga gabah yang mulai menurun.
Adapun kecenderungan penurunan harga beras bisa sampai Rp1.000 per kg. Saat ini, harga beras medium eceran di Bali Rp11.250 dan premium eceran sebesar Rp12.417.
Baca Juga
Nilai ini lebih tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sebesar Rp9.450 untuk beras medium dan Rp12.800 untuk premium.
"Meskinya turun, karena kecenderungan Maret dan April turun sebab panen raya tapi kalau ada pemain yang menahan beras bisa saja tidak ada perubahan," sebutnya.
Dia pun memastikan, panen raya tahun ini bisa mencukupi kebutuhan beras di Bali selama satu tahun.
Hanya saja, kecukupan ini hanya untuk konsumsi penduduk lokal Bali mulai dari konsumsi sehari-hari, kebutuhan upacara, hingga pakan ternak.
"Kita kan memang mendapat kirimin beras dari Jawa juga tapi itu karena kebutuhan wisatawan yang belum kita hitung," sebutnya.