Bisnis.com, JAKARTA-Kementerian Agama akan menyelenggarakan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) tahun pelajaran 2017/2018 diikuti 1,41 juta siswa madrasah di seluruh Indonesia pada 26-31 Maret dan 2-6 April 2018.
Sesditjen Pendidikan Islam Kemenag, Moh Isom mengatakan UAMBN diikuti 1.412.147 siswa madrasah se Indonesia, yang terdiri dari 979.087 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan 433.060 siswa Madrasah Aliyah (MA).
“Kemenag melalui Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah menyelenggarkaan UAMBN pada 26-31 Maret 2018 untuk siswa MA dan 2-6 April 2018 untuk siswa MTs,” katanya.
Sebagaimana dikutip dari situs resmi Kemenag, Sabtu (24/3/2018) ada dua model UAMBN yang dilaksanakan tahun pelajaran 2017/2018, yakni berbasis komputer serta yang berbasis kertas dan pensil.
Dia menjelaskan penyelenggaraan UAMBN bertujuan untuk mengukur pencapaian standar kompetisi lulusan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab pada jenjang MA dan MTs secara nasional.
Menurutnya, mata pelajaran yang diujikan pada UAMBN jenjang MA untuk Peminatan IPA, IPS dan Bahasa adalah Alquran-Hadis, Akidah-Akhlak, Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Bahasa Arab.
Adapun MA Peminatan Keagamaan, lanjutnya, mata pelajaran yang diujikan ialah Alquran-Hadis, Akhlak, Ilmu Kalam, Sejarah Kebudayaan Islam dan Bahasa Arab. Mata pelajaran yang diujikan pada UAMBN jenjang MTs adalah Alquran-Hadis, Akidah-Akhlak, Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam dan Bahasa Arab.
Isom mengungkapkan bahwa nilai hasil UAMBN bukanlah penentu kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Namun, lanjutnya, bagi peserta didik MTs dan MA akan menerima Sertifikat Hasil Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (SHUAMBN) sebagai salah satu pertimbangan untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya.
"Peraih nilai rata-rata SHUAMBN MA yang termasuk dalam kategori sangat baik (85-100) dapat diterima ke Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri pada semua program studi tanpa tes," ujarnya.